Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hama Tikus Serang Puluhan Hektar Sawah di Pidie

Amiruddin Abdullah Reubee
19/6/2020 13:09
Hama Tikus Serang Puluhan Hektar Sawah di Pidie
ilustrasi Aparat TNI menangkap tikus yang menyerang tanaman padi.(MI/Djoko Sardjono)

PULUHAN hektare (ha) lahan sawah milik petani di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, diserang hama tikus. Padi yang diserang berusia 40-50 hari. Kondisi terparah di Kecamatan Indrajaya, Lampoh Saka, Mutiara dan Kecamatan Sakti. Hama tikus menggerek bagian batang dan bulir padi saat malam hari.

Di Desa Pante Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, misalnya sebagian lahan sawat terancam puso setelah digasak tikus. Padahal petani telah mengatasi dengan berbagai cara namun serangan hama tikus tidak berkurang.

"Ada sekitar dua hektare padi sudah rusak berat dan kondisinya terancam gagal panen. Karena sepekan saja tidak teratasi, serangan sudah menjalar ke segala penjuru" tutur Hanafi, petani di Kecamatan Indrajaya, kepada mediaindonesia.com, Jumat (19/6).

Dikatakannya, mulanya tikus sering menyerang pada bagian tengah lawah yang jauh dari pematang dan tidak terusik lalu lalang manusia. Kemudian dari hari ke hari terus meluas hingga ke pinggiran dekat pamatang. Sepekan saja tidak teratasi, satu petak sawah habis digasak.

Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi di Kecamatan Lampoh Saka. Serangan hama tikus sudah menyebar ke berbagai sudut oenjuru sawah setempat. Bahkan ada sebagian petak sawah habis digasak hama tikus berwarna kecoklatan itu.

baca juga: Longsor Putus Akses Jalan di Tasikmalaya

Hingga sekarang serangan tikus belum berhenti. Bahkan petani semakin sulit mengatasi hama bertelinga penggerek batang padi muda tersebut. Mereka kecewa terhadap Dinas Pertanian Kabupaten Pidie dan Dinas Pertanian Provinsi Aceh yang terkesan tidak respons terkait serangat itu.

"Sekarang seperti apatis. Tidak tahu mau melakukan pencegahan bagaimana lagi dan harus melapor ke mana lagi, supaya ini ada jalan keluar," tutur Abdullah, petani lainnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya