Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ini Protokol Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya untuk Cegah Korona

Kristiadi
13/6/2020 13:39
Ini Protokol Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya untuk Cegah Korona
Rombongan santri dari luar daerah mulai berdatangan sejak kemarin hingga sekarang ke pesantren Al-Idrisiyyah dan dijemput dengan bus(MI/Kristiadi)

ROMBONGAN santri yang berasal dari luar daerah sudah mulai berdatangan ke pesantren di Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (12/6). Seperti di Pesantren Idrisiyyah, santri datang dari Bandung, Subang, Bogor dan Serang, dijemput bus yang disediakan pihak pesantren.

Santri yang baru datang langsung diberi hand sanitizer oleh Satgas Covid-19 pesantren. Kemudian mereka disuruh untuk berwudhu, selanjutnya dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Pos pemeriksaan pesantren dipisah antara santri laki-laki dan perempuan. Santri pun didata dan diantar ke ruangannya.

Kepala Divisi Pendidikan Menengah Pesantren Al-Idrisiyyah ustaz Cecep Hidayatullah mengatakan untuk sekarang ini terdapat 900 santri lama dan telah kembali ke pesantren. Sebagian berasal dari Tasikmalaya dan lainnya dari luar daerah seperti Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra.

Pengembalian santri ke Pesantren Idrisiyyah dibagi menjadi tiga gelombang, pertamanya khususkan untuk santri dari Tasikmalaya pada Rabu (10/6). Gelombang kedua khusus untuk santri wilayah Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (12/6). Gelombang terakhir hari ini, Sabtu (13/6), khusus santri dari Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Sumatra.

Cecep mengatakan, pesantren memfasilitasi kembalinya para santri terutama yang berasal dari luar Tasikmalaya dengan menjemput menggunakan bus untuk memudahkan para santri kembali ke pesantren demi mengurangi risiko tertularnya covid-19 selama dalam perjalanan.

"Penjemputan santri dari Jabar dan sekitarnya dilakukan di titik-titik tertentu di daerah asal santri. Ada juga santri yang dijemput langsung ke rumahnya. Sementara santri yang dari Sumatra, penjemputan akan dilakukan di Rajabasa, Lampung. Sedangkan santri Jawa Tengah dan Jawa Timur umumnya diantar keluarga karena jumlahnya tak terlalu banyak," ungkap Cecep, Sabtu (13/6).

Baca juga:  Pesantren Wajib Siapkan Protokol Kesehatan

Cecep menambahkan, pihaknya semaksimal mungkin menerapkan protokol kesehatan yang disyaratkan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya terkait kembalinya santri ke pondok pesantren. Pun, sejak dua pekan lalu mengingatkan orangtua agar menjaga kesehatan santri dan menyuruh mereka berdiam diri di rumah.

"Kalau ada yang mau berangkat tapi sakit, kita sarankan tidak berangkat. Ahamdulilah sejauh ini semua sehat dan para santri juga langsung dicek, tetapi ketika ada santri yang suhunya di atas 37 derajat celsius, satgas covid-19 pesantren akan langsung membawa santri ke ruang isolasi yang sudah disiapkan sambil tetap melakukan koordinasi dengan puskemas," tuturnya.

Menurutnya, para santri dengan suhu tubuh normal akan dibawa ke ruangan masing-masing tetapi mereka akan disatukan sesuai dengan pembagian zona. Penempatan itu akan dilakukan selama 14 hari dan dimaksudkan sebagai proses karantina untuk santri yang baru kembali.

Proses karantina itu agar santri tetap berkegiatan seperti biasa. Jika proses itu dilakukan tanpa ada kegiatan, dikhawatirkan imun tubuh santri menurun.

"Para santri yang kembali akan dilakukan karantina lebih dulu. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasa agar imun tetap terjaga. Untuk proses penerimaan santri baru di pesantren akan dilakukan awal Juli dan ditargetkan 500 santri baru yang akan masuk ke Pesantren Al-Idrisiyyah," paparnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik