Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Asa Pedagang Oleh-Oleh Garut Jelang Penerapan Kenormalan Baru

Antara
03/6/2020 08:11
Asa Pedagang Oleh-Oleh Garut Jelang Penerapan Kenormalan Baru
Ilustrasi: Pedagang oleh-oleh menunggu pembeli di Jalur Pantura Jatisari, Karawang, Jawa Barat, Rabu (20/5/2020).(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

PENERAPAN kenormalan baru (new normal) memantik asa pedagang oleh-oleh di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pasalnya, sejak pandemi covid-19 melanda, penjualan mereka turun drastis. Karena itu, para pedagang berharap bisa kembali bangkit saat kenormalan baru diberlakukan.

"Saya berharap pandemi ini segera berakhir dan aktivitas bisa kembali seperti sediakala," kata salah seorang penjual oleh-oleh di kawasan Tarogong, Kabupaten Garut, Maryam, Selasa (2/6).

Garut populer dengan oleh-oleh dodol juga kerajinan batik serta jaket dan tas kulit.

Maryam menuturkan, sejumlah penjual oleh-oleh mulai membuka usahanya setelah pemerintah daerah tidak memberlakukan lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Garut.

Pemilik toko, memberlakukan aturan standar kesehatan di dalam toko seperti menyiapkan tempat cuci tangan, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak antara pelayan dengan pembeli.

"Pekerja wajib menggunakan masker, menjaga jarak, kita juga menyediakan tempat cuci tangan di depan toko, kita mengikuti arahan pemerintah untuk mencegah penyebaran," imbuhnya.

Baca juga: Kuantitas Pembelian Oleh-Oleh dan Paket Kirim Pempek Menurun

Pemilik toko oleh-oleh lainnya, Nisa, mengatakan, sudah satu bulan lebih toko ditutup dan memberhentikan sementara para pekerja, kemudian baru dibuka kembali setelah Lebaran 2020.

Wabah covid-19, telah melumpuhkan perekonomian di sentra oleh-oleh Garut yang selama ini meraup keuntungan dari wisatawan saat musim libur Lebaran maupun akhir pekan.

"Sejak korona penjualan drastis turun, bahkan sampai tidak ada yang beli," kata Nisa.

Ia berharap, adanya aturan baru penerapan new normal yang membolehkan kembali aktivitas masyarakat dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dapat mendongkrak penjualan di sentra oleh-oleh.

"Adanya kebijakan soal new normal, kita berharap penjualan oleh-oleh bisa bagus lagi," tukasnya.

Seorang pedagang makanan dan minuman di objek wisata Cipanas Garut Aep berharap wabah covid-19 segera berakhir dan pemerintah membuka kembali tempat wisata agar dapat menghidupi para pelaku usaha kecil.
  
Selama ini, kata dia, pemilik usaha warung yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman tidak mendapatkan penghasilan karena tidak ada pengunjung selama darurat wabah covid-19.

"Sudah dua bulan tidak ada pengunjung, otomatis tidak ada pemasukan bagi pedagang," ungkap Aep.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya