Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNTUK memutus rantai penyebaran covid-19, Pemerintah Kota Palembang berencana memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diketahui akan berakhir 2 Juni.
Wali Kota Palembang, Harnojoyo, mengatakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatra Selatan memberikan rekomendasi untuk memperpanjang PSBB di Palembang.
"Sedang dipersiapkan dan mendapatkan masukan (terkait PSBB). Di antaranya dari IDI dan tokoh masyarakat. Upaya kita terus menekan covid-19 dan PSBB di Palembang dilanjutkan. Tapi, kita lihat bagaimana edukasi (dapat) dipahami masyarakat secara cepat. Besok akan kita evaluasi lagi," jelas Harnojoyo, Senin (1/6).
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Didominasi Palembang
Pemerintah mempertimbangkan hasil kajian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dan Dinas Kesehatan Palembang. Beberapa indikator yang diperhatikan, yaitu angka insinden penyakit sebelumnya, jumlah penduduk, angka transmisi 2,5 % dan contact rate.
"Kajian terkait puncak (covid-19) dilakukan sejak awal April. Sehingga, kami memprediksi puncak penyebaran covid-19 pada 8 Juni mendatang," ujarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan perilaku masyarakat selama PSBB, sekitar 30% warga berada di rumah, 16% berkegiatan di kantor, 15% bekerja di sektor layanan kesehatan dan 5% masyarakat berada di pasar.
Baca juga: Pemkot Palembang Alokasikan Rp200 Miliar Tangani Covid-19
"Pada 20 Mei, angka reproduksi efektif (RT) 1,29. Sementara pada 31 Mei, terjadi penurunan penyebaran 0,92,” imbuh Harnojoyo.
Diakuinya, PSBB merupakan salah satu dasar dalam penerapan new normal. Harnojoyo menegaskan masyarakat harus terbiasa dengan pola hidup sehat, penggunaan masker dan physical distancing.
"Jika (PSBB) diperpanjang, kemungkinan 14 hari ke depan. Sesuai dengan masa inkubasi. Tapi, besok kita tunggu hasil evaluasi hari ini," pungkasnya.
Kesadaran masyarakat berperan penting dalam upaya melawan covid-19. Hal itu harus ditingkatkan. Berbagai pemangku kepentingan juga terus dilibatkan untuk menggencarkan edukasi.(OL-11)
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
“Saya ingin pesan-pesan di dalamnya bisa memotivasi yang nonton. Banyak sebenarnya yang bisa membuat kami tetap produktif dengan ada di rumah saja,” pungkasnya
AKSI kemanusiaan dilakukan The Jakmania Kebagusan dalam menyikapi pandemi covid-19.
262 perusahaan dengan 54.835 tenaga kerja itu merupakan perusahaan yang dilarang beroperasi selama PSBB, namun mendapatkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri Kemenperin
Wilayah Yang Sudah dan Akan Menerapkan PSBB
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved