Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
JUMLAH korban meninggal akibat menderita serangan virus korona (covid-19) di Kalimantan Selatan terus bertambah dan sudah sebanyak 56 orang. Kamis (21/5) tiga penderita positif virus korona asal Kota Banjarmasin meninggal dunia.
"Hingga kini belum ada obat khusus atau vaksin untuk mengobati virus korona. Yang bisa kita lakukan adalah upaya pencegahan melalui pola hidup bersih, memperkuat imun tubuh dan disiplin mengikuti protokol kesehatan," ungkap Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq.
Saat ini jumlah penderita positif virus korona yang meninggal dunia di Kalsel sudah mencapai 56 orang. Jumlah ini bertambah tiga orang asal Kota Banjarmasin yang meninggal dibanding hari sebelumnya.
Hingga Kamis (21/5) jumlah kasus positif virus korona di Kalsel melonjak tajam menjadi 557 kasus. Jumlah kasus positif virus korona saat ini bertambah 73 kasus dari hari sebelumnya.
Baca juga: Guru Besar Udhayana: Jumlah Kasus Covid-19 belum Mengkhawatirkan
Jumlah penderita korona terbanyak berasal dari Kota Banjarmasin sebanyak 205 kasus, disusul Kabupaten Tanah Bumbu 111 kasus, Kabupaten Barito Kuala 53 kasus, Kabupaten Tanah Laut 49 dan Kabupaten Banjar 47 kasus.
Tercatat ada sebanyak 424 orang kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit maupun di lokasi karantina khusus dan karantina mandiri. Ada 77 orang dinyatakan sembuh dan 56 orang meninggal dunia akibat virus korona. Kemudian ada 938 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan 85 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Puncak pandemi virus korona di Kalsel sendiri diperkirakan terjadi pascalebaran Idul Fitri. Pada bagian lain hasil evaluasi pelaksanaan PSBB di empat wilayah Kalsel meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala dinilai belum efektif. (A-2)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved