Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
LIMA dari enam pasien sembuh virus korona atau covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT), mendonorkan plasma darah untuk memberikan antibodi bagi pasien terpapar virus korona atau covid-19 yang masih menjalani perawatan.
Seorang di antara mereka mendonorkan plasma darahnya pada Senin (18/5), dan empat orang mendonorkan plasma darah mereka pada Selasa (19/5). "Mendonorkan darah pascaterinfeksi korona dilakukan agar antibodi masih berada dalam volume tinggi," kata Kepala Unit Transfusi Daerah, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang NTT Stef Soka kepada wartawan.
Baca juga: Gorontalo Rayakan Malam Pasang Lampu secara Sederhana
Menurutnya, setiap pasien covid-19 membutuhkan 400 cc plasma darah untuk membantu ketahanan imun tubuh selama peratawan, sedangkan pendonor masing-masing menyumbangkan 200 cc plasma darahnya ke PMI.
Salah satu pasien sembuh korona, El Asamau yang mendonorkan plasma darah mengaku sempat ragu karena tidak familiar dengan istilah donor plasma darah, ternyata prosedurnya sama seperti donor darah selama ini, hanya kemudian diambil plasmanya.
"Saya melakukan donor plasma darah di Kupang, saya cukup senang karena hadir juga kepala Dinas Kesehatan NTT untuk memberikan dukungan," katanya.
Baca juga: Bupati Banyumas Larang Takbir Keliling
El mengatakan plasma merupakan komponen tunggal terbesar dari darah manusia terdiri sekitar 55% dan mengandung air, garam, enzim, antibodi dan protein. Plasma terdiri dari 90% air merupakan media pengangkut sel dan berbagai zat penting bagi tubuh manusia. Plasma melakukan berbagai fungsi dalam tubuh, termasuk pembekuan darah, melawan penyakit dan beberapa fungsi penting lainnya.
"Harapan saya, para penyintas yang memenuhi syarat agar bisa ikut mendonorkan plasmanya sehingga dapat membantu pasien covid-19. Kabar baiknya, kita bisa mendonorkan darah paling tidak setiap dua minggu sekali," ujarnya. (X-15)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved