Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Hadapi Puncak Pandemi Kalsel Siapkan 2.000 Tempat Tidur

Denny Susanto
19/5/2020 11:34
Hadapi Puncak Pandemi Kalsel Siapkan 2.000 Tempat Tidur
Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq (berbaju putih).(MI/Denny Susanto )

TIM Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Provinsi Kalimantan Selatan akan menyiapkan tambahan fasilitas kamar dan ruang perawatan penanganan pasien penderita korona, 2.000 tempat tidur guna menghadapi puncak pandemi virus korona di wilayah tersebut. Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melepas tugas Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke pelosok 13 kabupaten/kota.

Dalam beberapa waktu terakhir tim gugus tugas Kalsel gencar melakukan rapid test massal di wilayah zona merah penyebaran virus korona dan mendapati hasil test reaktif yang melonjak tajam. Diperkirakan pada saat puncak pandemi akan ada ribuan orang di Kalsel terpapar virus korona.

Terkait hal ini Pemprov Kalsel akan menambah fasilitas ruang perawatan dan layanan kesehatan di sejumlah rumah sakit rujukan, pusat karantina khusus hingga puskesmas. 

"Total tempat tidur yang akan kita siapkan adalah 1.000 buah di rumah sakit dan 1.000 buah di pusat karantina khusus, serta layanan kesehatan di puskesmas," tutur Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, Selasa (19/5), disela-sela kegiatan pelepasan Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kalsel di Banjarmasin.

Saat ini rumah sakit rujukan Covid -19 dan karantina khusus di Kalsel telah mengoperasikan ratusan kamar dan akan ditambah menjadi total 2.000 tempat tidur. RSUD Ulin Banjarmasin dari 125 tempat tidur ditambah menjadi 300 tempat tidur, RSUD Anshari Saleh dari 10 tempat tidur menjadi 110 tempat tidur.

Demikian juga dengan rumah sakit rujukan lainnya di Kalsel seperti RS Siaga, RS Idaman, RS Hasan Basry dan RS Boejasin di Kabupaten Tanah Laut akan ditambah hingga total 1.000 tempat tidur. Penambahan fasilitas tempat tidur juga dilakukan pada dua pusat karantina khusus yaitu Bapelkes dan Balai Diklat Hambulung menjadi 1.000 tempat tidur. Selain fasilitas perawatan pasien penderita virus korona, pihaknya juga akan menambah tenaga medis, relawan serta obat-obatan. 

"Kita kesulitan mengatasi penyebaran virus korona yang cepat sementara petugas kita terbatas dan di sisi lain kesadaran masyarakat kurang. Yang kita lakukan adalah mencegah dampak terburuk berupa kematian akibat korona," tambahnya.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan pandemi virus korona ini belum ada tanda-tanda akan berakhir bahkan penambahan jumlah kasus positif semakin mengkhawatirkan. 

"Perlu upaya dan dukungan semua pihak terutama masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran virus korona ini. Tim KIE merupakan salah satu upaya sosialisasi kita hingga pelosok kabupaten/kota," tuturnya.

baca juga: Tak Kenakan Masker di Purbalingga, Dikarantina Semalam

Hingga Selasa (19/5) pagi jumlah kasus positif virus korona di Kalsel terus bertambah. Data terakhir jumlah kasus positif virus korona saat ini sebanyak 438 kasus atau bertambah 34 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 320 orang kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit maupun di lokasi karantina khusus dan karantina mandiri. Ada 73 orang dinyatakan sembuh dan 45 orang meninggal dunia akibat virus korona. Kemudian ada 977 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan 84 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Jumlah penderita korona terbanyak berasal dari Kota Banjarmasin disusul Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya