Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Soal Pekerja Migran, NTT Diminta Siapkan Skenerio Terburuk

Palce Amalo
18/5/2020 16:39
Soal Pekerja Migran, NTT Diminta Siapkan Skenerio Terburuk
Pekerja migran(Ilustrasi)

DPW Partai NasDem Nusa Tenggara Timur (NTT) minta pemerintah provinsi (Pemprov) menyiapkan skenario terburuk menghadapi pemulangan sekitar 5.000 pekerja migran ke daerah itu.

"Misalnya banyak yang terpapar korona dan juga penanganan perempuan hamil dan anak-anak," kata Sekretaris DPW Partai NasDem NTT Alexander Ofong di Kupang, Senin (18/5) sore.

Sesuai skenario yang disiapkan, para pekerja migran akan menjalani karantina terpusat di sejumlah gedung di kota tujuan antara lain Kupang, Labuan Bajo di Manggarai Barat, dan Wetabula di Sumba Barat Daya. Karantina berlangsung selama 14 hari sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke daerah asalnya masing-masing.

Namun, bagi NasDem, sebaiknya pemerintah langsung berkoordinasi dengan kabupaten dan kota asal pekerja migran sehingga setelah tiba di pelabuhan atau bandara, langsung dijemput untuk menjalani karantina di ibu kota kabupaten.

"Supaya penanangan lebih memadai karena jumlah mereka sudah berkurang," ujarnya.

Baca juga :Pekerja Migran Mulai Berdatangan di Bandara A Yani Semarang

Menurut Ofong, sejumlah yang disiapakan untuk karantina harus memiliki fasilitas yang memadai guna mengantisipasi timbulnya persoalan baru di lokasi tersebut. Fasilitas itu juga dipastikan aman dan steril.

"Hotel atau fasilitas umum yang saat ini tidak dimanfaatkan bisa dijadikan tempat karantina," tambahnya.

Pemerintah juga harus mlemastikan kesiapan tenaga dan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi adanya pekerja migran yg terpapar covid-19 segera diambil langkah-langkah penanganan secara tepat.

Untuk pekerja migran, diingatkan  mematuhi semua instruksi dan imbauan pemerintah terkait kepulangan mereka.

"Percayakan penanganan kepada pemerintah, sambil tetap mematuhi protokol covid-19 ketika berinteraksi mulai dari negara tempat kerja sampai ke kampung masing-masing," pungkasnya. OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya