Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat akan mengkaji pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tingkat provinsi yang akan berakhir pada Rabu (20/5). Evaluasi ini untuk menentukan apakah pengetatan itu efektif atau tidak.
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi PSBB skala provinsi pada H-3 berakhirnya pembatasan tersebut. Sehingga, dirinya belum bisa memastikan apakah akan diperpanjang atau tidak.
Baca juga: Gubernur Sumbar Bolehkan Salat Jumat Berjemaah di Masjid
Namun, lanjut Daud, berdasarkan hasil kajian Universitas Padjajaran Bandung, penyebaran virus korona atau covid-19 di Jawa Barat tetap meningkat meski diberlakukan PSBB. "Menurut tim ahli Unpad, penyebaran semakin masif, jadi bertolak belakang," kata Daud di Bandung, Kamis (14/5).
Saat PSBB skala provinsi pertama kali dimulai pada 6 Mei, jumlah pasien positif covid-19 mencapai 1.320. Pada hari ini, Daud menyebut angka pasien positif di wilayahnya mencapai 1.556. "PDP 2.520, ODP 7.030," tambahnya.
Baca juga: Pakar Pangan UB Ingatkan Pemda Lakukan Mitigasi Pangan
Oleh karena itu, pihaknya akan menunggu hasil evaluasi untuk menentukan apakah PSBB akan diperpanjang atau tidak.
Baca juga: Cegah Penyebaran Korona, Temanggung Larang Silaturahmi Lebaran
Ketua MUI Jawa Barat Rachmat Syafei mengimbau masyarakat mematuhi setiap instruksi terkait pencegahan covid-19. Termasuk mengenai keberlangsungan salat Idulfitri pada tahun ini yang bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.
"Lakukan di rumah bersama keluarga, terutama di daerah yang wabahnya belum bisa dikendalikan," katanya di tempat yang sama.
Namun, dia juga mempersilakan bagi yang akan menggelar salat Idulfitri berjemaah di lapangan yang luas.
"Silakan saja, tapi itu untuk yang berada di daerah hijau, yang wabahnya sudah bisa dikendalikan," ucapnya.
Sebagai contoh, menurutnya di daerah perdesaan bisa digelar salat Idulfitri secara berjemaah dalam jumlah yang banyak.
"Di perdesaan atau di perumahan yang tertutup. Yang warganya dipastikan tidak ada yang positif, tidak didatangi warga dari luar yang tidak ada kejelasan (terkaif status covid-19)," katanya. (X-15)
Bayu Anggoro
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
BERIKUT jadwal imsakiyah dan waktu salat serta jam berbuka puasa sepanjang Ramadan 1446 H atau Maret 2025 untuk Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), dari Kementerian Agama (Kemenag).
Gas elpiji atau LPG 3kg masih sulit didapatkan masyarakat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Untuk memastikan kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi, Bey memastikan Pemprov Jabar akan segera menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial.
Selain mereka berdua, Dedi mengatakan para pakar yang akan diundang ketika dia menjabat untuk membantu Jawa Barat termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved