Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim alat pelindung diri (APD) dan obat-obatan pengganti untuk Rumah Sakit Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Minggu (10/5) ini. Pengiriman APD dan obat obatan tersebut menyusul kebakaran dua ruangan farmasi rumah sakit tersebut pada Sabtu (9/5) pukul 03.00 dini hari.
Kebakaran mengakibatkan seluruh APD dan rapid test yang dikirim dari Kupang untuk kebutuhan penanganan pasien virus korona, termasuk obat-obatan yang ada di dua ruangan tersebut, ludes terbakar. "Besok (Minggu, 10/5) kita kirim 100 coverall dan peralatan lainnya dan juga obat-obatan," kata Kadis Kesehatan NTT Dominikus Mere, Sabtu (9/5).
Pesawat yang mengangkut APD dijadwalkan mendarat di Bandara H Aroeboesman di Kabupaten Ende. Selanjutnya APD dan obat-obatan tersebut diangkut dengan mobil ke Nagekeo.
Kadis Perhubungan NTT Isyak Nuka menambahkan total APD dan obat-obatan yang diangkut Pesawat Dimonim Air yang dicarter pemerintah sekitar 500
kilogram. Pada Jumat pagi, pesawat itu juga mengangkut APD dari Kupang untuk kebutuhan rumah sakit di Sumba dan Flores, serta menjemput 160 sampel swab dari dua pulau tersebut untuk diperiksa di Laboratorium Biologi Molekuler Rumah Sakit WZ Johannes, Kupang. (R-1)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved