Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEBAKARAN terjadi sekitar pukul 03.00 WITa di dua ruangan farmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sabtu (9/5).
Api membakar begitu cepat dan baru bisa padam sekitar satu jam kemudian.
Warga sekitar yang datang ke lokasi kejadian berusaha menolong dengan mendatangkan mobil tangki pikap untuk melakukan penyiraman. Namun, usaha warga tidak menuai hasil maksimal, obat-obatan di rumah sakit itu ludes terbakar.
Baca juga: KLHK Amankan 1.266 Ekor Burung Pleci Ilegal
Tidak adanya mobil pemadam kebakaran dan telatnya mobil tangki air dari BNPB setempat membuat warga memberikan pertolonga seadanya.
Kebakaran menyebakan kepanikan sehingga semua petugas medis berhamburan ke area parkir gedung rumah sakit.
Pasien yang sedang dalam proses persalinan terpaksa harus mendapatkan bantuan di selasar rumah sakit.
Aktivitas rumah sakit sempat terhenti selama 3 jam akibat petugas medis yang keluar gedung rumah sakit takut dan aliran listrik dimatikan demi mencegah kemungkinan jatuhnya korban.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan ratusan juta rupiah. (OL-1)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved