Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Puluhan Pemudik Tertahan di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok

Rendy Ferdiansyah
25/4/2020 13:23
 Puluhan Pemudik Tertahan di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok
Foto ilustrasi pemudik naik kapal(ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

PULUHAN pemudik tertahan di Pelabuhan Tanjung Kalian Muntuk Kabupaten Bangka Barat (Babel). Penyebabnya pelabuhan tersebut tidak lagi melayani lalulintas penyebarangan orang ke Tanjung Siapi-Api Sumatera Selatan (Sumsel). 

Sekretaris Gugus Covid-19 Bangka Barat, Sidarta Gautama menyebutkan penumpang yang saat ini terlantar dan menumpuk di Pelabuhan Tanjungkalian, akan dibubarkan lantaran pihaknya sudah tidak mampu lagi memfasilitasinya.

"Memang sebelumnya pelabuhan ini masih di izinkan untuk lalulintas orang, tapi setelah itu, kebijakan tersebut dicabut. Dan sekarang sudah tidak boleh lagi, kecuali untuk barang," kata Sidarta. Sabtu (25/4).

Ia menyebutkan tidak mempermasalahkan dan memaklumi jika memang masih ada yang tidak tahu jika tidak diperbolehkan lagi menyeberang lewat Pelabuhan Tanjungkalian.

"Sudah dikasih tau bahwa minggu sudah tidak ada lagi, tadi Pak Kabag Ops sudah memberikan penjelasan kepada para penumpang yang tertipulah bahwa dikira masih ada penyeberangan," ujarnya.

Sidarta mengaku kebingungan juga dengan kondisi penumpang yang hendak pulang kampung dan tidak ada pekerjaan serta tidak memiliki tempat tinggal di Bangka.

"Semalam saya itu sampai terakhir jam setengah dua belas, ada 80 orang mau nyeberang ngotot naik kosala yang terakhir," 
ungkapnya.

"Tapi ya karena Presiden sudah katakan bahwa pukul 00.00 tidak ada lagi yang didalam perjalanan."imbuhnya.

Sehingga sampai hari ini masih sebagian penumpang yang terlantar di sekitar pelabuhan dan sebagian lagi sudah mengerti kondisinya.

baca juga: Dishub DIY Perketat Penjagaan di Lima Titik

"Sebagian orang tidak punya uang lagi ini mau suruh pulang ke Toboali tidak ada uang lagi, semua tidak ada lagi. Ini memang jadi pekerjaan kita, pusing kepala ngurus yang gini-gini," tuturnya.

"Kalau kita kasih rumah singgah tambah banyak kawan pula, ramai lagi jadi social distancing pula, kena sorotan," tegasnya.

Sidarta berupaya agar penumpang terlantar dibubarkan sehingga tidak lagi menumpuk di wilayah Bangka Barat.

"Nanti saya harus koordinasi dengan dinas perhubungan Kabupaten Bangka Barat. Mungkin pakai bis atau apa diantar ke Pangkalpinang, dari Pangkalpinang 
silakan yang mau ke Koba. Sampai di situlah batas kemampuan kita menolongnya," ucap sidarta.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya