Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Istri Bupati Lembata sudah Bosan Pakai Masker

Alexander P Taum
24/4/2020 20:43
Istri Bupati Lembata sudah Bosan Pakai Masker
Kegiatan warga Lembata(MI/Alexander P Taum)

ISTRI Bupati Lembata Eliazer Yentji Sunur, Yuni Damayanti, mengaku sudah bosan untuk berdiam diri menghadapi virus korona atau covid-19.

"Ribet, sudah bosan nih. Kelamaan wabah virus ini. Terus terang saya sudah bosan pakai masker. Maunya hirup udara bebas. Saya mau konsultasi dulu dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa agar anggaran PKK bisa untuk penanganan korona ini," ujar Yuni di Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (24/4).

Dia meluncurkan program untuk membantu meringankan beban anak-anak dan perempuan Lembata. Apalagi, perekonomian masyarakat sudah hampir lumpuh akibat virus korona.

Baca juga: Pelindo I Bantu 4 Ribu Sembako ke Warga Medan

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata itu menggandeng LSM dan pemerintah dengan memanfaatkan anggaran PKK untuk menangani dampak sosial maupun psikis pada anak-anak dan perempuan Lembata.

"Saya sudah rencanakan kegiatan bersama PLAN internasional tetapi sebelumnya saya berkoornasi dulu dengan PMD. Kegiatan pelatihan diganti dengan program yang langsung bersentuhan dengan anak-anak di perdesaan maupun ibu-ibu. Biar sejalan dan menopang program penanganan covid-19 oleh pemerintah," ujar Yuni.

Menurut Yuni, sosok ibu adalah guru atau rumah sekaligus sekolah. Ibu harus menjaga kesehatan keluarga, membiasakan cuci tangan, dan memerhatikan asupan makanan sehat. Selain itu, ibu-ibu di Lembata didorong untuk menanam tanaman bernilai gizi di pekarangan rumah.

"Kalau tidak bisa beli vitamin untuk asupan setiap hari, bisa konsumsi kelor. Satu mangkuk kelor kadarnya sama dengan 20 gelas susu. Sosialisasi tentang kebersihan dulu ke dalam keluarga dulu. Kalau bisa berhenti merokok. Lakukan pola hidup sehat mulai dari keluarga," ujar Yuni.

Dia juga ingin membantu anak-anak yang mengalami kebosanan selama dirumahkan di masa pandemi covid-19.

"Makanya bentuk posyandu remaja. Setiap desa wajib punya Posyandu remaja. Saya juga mau buat tontonan mengedukasi, film, biar mereka tidak jenuh," ujar Yuni. (X-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya