Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
GUBERNUR Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengeluarkan instruksi kepada bupati dan wali kota agar melarang warga makan di rumah makan.
Namun, boleh membeli makanan di rumah makan untuk dibawa pulang, termasuk menggunakan jasa ojek online.
Baca juga: Ditegur Gubernur NTT, Bupati Lembata: Biar Sudah
Larangan itu merupakan satu dari delapan butir instruksi yang harus dijalankan seluruh kepala daerah untuk mencegah penyebaran virus korona (covid-19).
Butir lainnya, menyediakan masker berbahan kain untuk dibagikan kepada sopir, pedagang, tukang ojek dan pekerja lainnya di area publik.
Selain itu wajib menyediakan sarana cuci tangan dengan air mengalir pada kantor pemerintah, pasar dan fasilitas umum. Masyarakat juga dilarang ke luar rumah atau pergi ke fasilitas umum tanpa mengenakan masker.
Baca juga: Tarawih dan Salat Jumat di Masjid Dilarang Saat PSBB di Makassar
Sesuai pantauan Media Indonesia, Sabtu (18/4), larangan pemerintah itu langsung diikuti pemilik rumah makan, seperti di Rumah Makan Waroenk di Jalan WJ Lalamentik Kota Kupang.
Di depan rumah makan itu sudah ditempatkan larangan kepada warga untuk tidak makan di tempat, tetapi boleh membeli makan untuk dibawa pulang ke rumah.
Effendi, pemilik Waroenk mengatakan sejak pandemi covid-19, pengunjung rumah makan berkurang antara 40-50%. Namun, tidak ada pengurangan untuk pembeli makanan yang mengunakan jasa ojek online."Instruksi itu sudah dijalankan oleh semua rumah makan," ujarnya. (X-15)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved