Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Ekspor karet di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami penurunan karena terdampak pandemi virus covid-19. Hal itu lantaran rendahnya permintaan dari negara tujuan ekspor yang saat ini juga sedang dilanda pandemi virus covid-19.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor karet pada Maret 2020 turun 14,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari US$118,44 juta menjadi US$103,47 juta.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan kegiatan perdagangan luar negeri memang terdampak virus covid-19 terutama ke negara-negara yang terkena wabah tersebut dan jadi pasar andalan Sumsel, yaitu Tiongkok dan
Amerika Serikat.
"Padahal karet merupakan komoditas ekspor nonmigas dengan share terbesar yang mencapai 41,89 persen," ujar Endang.
Baca juga: Pengurangan Ekspor Karet untuk Mendongkrak Harga
Secara keseluruhan, nilai ekspor Sumsel pada Maret 2020 turun sebesar 9,34 persen dibandingkan ekspor bulan Februari 2020. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 (Januari-Maret 2019) ekspor Sumsel naik sebesar 0,96 persen.
Endang menambahkan ekspor Sumsel mayoritas ditujukan ke negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Malaysia.
Pengirimannya dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang. "Pelabuhan Boom Baru ini mendominasi sebesar 75,9 persen dari pengiriman total ekspor komoditas Sumsel dibandingkan pelabuhan lainnya," jelas Endang.
General Manager PT IPC Cabang Palembang, Indra Hidayat Sani, mengakui terjadi penurunan arus pengiriman karet dari Pelabuhan Boom Baru yang dikelola perseroan.
Karet masuk dalam kategori peti kemas. "Selama triwulan I/2020 ada penurunan arus peti kemas dibanding periode yang sama tahun lalu," katanya.
Dia memaparkan pada triwulan I/2020 arus barang peti kemas mencapai 29.143 ton. "Padahal tahun lalu mencapai 31.523
ton. Berarti ada penurunan sebesar 7,55 persen," pungkasnya. (OL-14)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta Presiden Prabowo Subianto membantu penyelesaian pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan.
GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meniadakan open house pada lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan meminta masyarakat untuk perkuat silaturahmi dengan keluarga
Sebanyak 5.815 unit rumah yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) akan dibedah sepanjang tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved