Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ekspor Karet Turun Terdampak Covid-19

Dwi Apriani
15/4/2020 17:15
Ekspor Karet Turun Terdampak Covid-19
Pekerja menyadap karet di sentra perkebunan karet Desa Alue Garut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Aceh, Jumat (28/2)(ANTARA/RAHMAD)

Ekspor karet di Sumatra Selatan (Sumsel) mengalami penurunan karena terdampak pandemi virus covid-19. Hal itu lantaran rendahnya permintaan dari negara tujuan ekspor yang saat ini juga sedang dilanda pandemi virus covid-19.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor karet pada Maret 2020 turun 14,97 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni dari US$118,44 juta menjadi US$103,47 juta.

Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan kegiatan perdagangan luar negeri memang terdampak virus covid-19 terutama ke negara-negara yang terkena wabah tersebut dan jadi pasar andalan Sumsel, yaitu Tiongkok dan
Amerika Serikat.

"Padahal karet merupakan komoditas ekspor nonmigas dengan share terbesar yang mencapai 41,89 persen," ujar Endang.

Baca juga: Pengurangan Ekspor Karet untuk Mendongkrak Harga

Secara keseluruhan, nilai ekspor Sumsel pada Maret 2020 turun sebesar 9,34 persen dibandingkan ekspor bulan Februari 2020. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 (Januari-Maret 2019) ekspor Sumsel naik sebesar 0,96 persen.

Endang menambahkan ekspor Sumsel mayoritas ditujukan ke negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan Malaysia.

Pengirimannya dilakukan melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang. "Pelabuhan Boom Baru ini mendominasi sebesar 75,9 persen dari pengiriman total ekspor komoditas Sumsel dibandingkan pelabuhan lainnya," jelas Endang.

General Manager PT IPC Cabang Palembang, Indra Hidayat Sani, mengakui terjadi penurunan arus pengiriman karet dari Pelabuhan Boom Baru yang dikelola perseroan.

Karet masuk dalam kategori peti kemas. "Selama triwulan I/2020 ada penurunan arus peti kemas dibanding periode yang sama tahun lalu," katanya.

Dia memaparkan pada triwulan I/2020 arus barang peti kemas mencapai 29.143 ton. "Padahal tahun lalu mencapai 31.523
ton. Berarti ada penurunan sebesar 7,55 persen," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya