Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BALAI Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang membuka pintu pelimpahan air Bendungan Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Senin (6/4), pukul 21.06 Wita.
Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Supardji mengatakan, pintu pelimpahan air Bendungan Bili-bili dibuka setinggi 15 centimeter, saat tinggi muka air mencapai angka 99,42 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pembukaan pintu air dilakukan karena curah hujan yang tinggi di hulu Sungai Jeneberang, sehingga mengakibatkan debit air Bendungan Bili-bili meningkat.
Saat elevasi 99,41 mdpl, pihak BBWS Pompengan dan Jeneberang, menyampaikan surat resmi kepada Gubernur Sulsel, Bupati Gowa dan Pemkot Makassar, jika mereka akan membuka pintu air tersebut pada tinggi muka air 99,42 mdpl, dan baru akan ditutup jika elevasi turun 99,40 mdpl.
"Kalau tidak dibuka dan hujan terus di hulu nanti tidak bisa terkendali, jangan sampai kita kejadian lagi seperti banjir 2019 lalu, Jadi kita antisipasi," kata Supardji.
Baca juga: 15 Rumah di Bandung Barat Terendam Banjir
Ia pun meminta, warga yang ada di hilir sungai, tidak panik, karena menurutnya Sungai Jeneberang itu masih bisa menampung. Hanya saja ia meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di hilir.
"Posisi sungai itu masih aman, hanya kita khawatir kalau ada orang yang mencari ikan di dalamnya dan melakukan penyeberangan. Jadi disampaikan kepada masyarakat sekitar untuk tidak melakukan kegiatan penyebrangan sungai, menambang, menjala ikan di hilir bendungan dan hilir Sungai Jeneberang. Tapi saat ini posisi sungai aman tidak meluap, karena kita sudah hitung dengan Jenelata itu tidak meluap," urainya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansyah mengatakan hal yang sama. Ia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di hilir Sungai Jeneberang
"Saya rasa surat dari BBWS Pompengan Jeneberang sudah cukup jelas untuk masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Jeneberang dan yang menggunakan transportasi penyebrangan di Sungai Jeneberang untuk sementara jangan dulu melakukan aktifitasnya," ujar Ikhsan.
Ia menambahkan pihak BPBD akan tetap siaga dan memantau perkembangan kondisi termasuk informasi data dari BMKG maupun dari BBWS Pompengan Jeneberang.
Selasa (7/4), pukul 07.00 Wita, tinggi muka air Bendungan Bili-bili pada posisi 99,41 mdpl. Adapun posisi normal tinggi muka air du sana adalah 99,55 mdpl, lalu posisi waspada itu pada ketinggian 101,70 mdpl, siaga pada posisi 102,60 mdpl, awas 103,30 mdpl, dengan puncak elevasi atau muka air bendungan 106 mdpl. (A-2)
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved