Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pulang Dari Bandung, Satu Keluarga Ditolak Masuk ke Desa

Ardi Teristi Hardi
02/4/2020 12:11
Pulang Dari Bandung, Satu Keluarga Ditolak Masuk ke Desa
Gedung Saemaul yang biasa digunakan untuk aktivitas BUMDes kemudian digunakan untuk tempat karantina mulia Kamis (2/4/2020).(MI/Ardi Teristi Hardi )

SATU  keluarga yang tinggal di Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul harus menginap di gedung karantina selama 14 hari. Pasalnya, mereka ditolak warga sepulang dari Bandung

"Satu keluarga baru dari Bandung dikarantina di sini sejak hari Minggu. Mereka (mengontrak di Sumbermulyo) mendapat penolakan dari warga setempat (tempat mereka tinggal)," kata Ani Widayani, Lurah Sumbermulyo, Kamis (2/4) pagi. 

Agar suasana desa tetap kondusif, pihak desa kemudian memediasi warga dan keluarga yang baru tiba dari Bandung tersebut untuk dikarantina. Gedung Saemaul yang biasa digunakan untuk aktivitas BUMDes kemudian digunakan untuk tempat karantina. Mereka akan dikarantina hingga 14 hari mendatang. Selama dikarantina, kesehatan keluarga tersebut akan dipantau.

Bangunan tersebut sangat sesuai untuk tempat karantin. Selain memiliki fasilitas kamar tidur, kamar mandi, WC, dan dapur, bangunan tersebut jauh dari permukiman, tapi dekar dengan Puskesmas.

"Kebutuhan mereka ditanggung pemerintah desa," kata dia. 

Sehari makan tiga kali dengan anggaran Rp12.500 sekali makan untuk tiap orang.

Ani menjelaskan, tempat karantina tersebut dibentuk merespons surat edaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Setiap desa diharapkan mempunyai tempat isolasi desa.

Dokter dan Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Tartisisius Glory menyampaikan, kondisi sekeluarga yang dikarantina dalam keadaan stabil dan tidak ada gejala sakit. Kesehatan mereka terus dipantau setiap hari lewat laporan google form yang dikirim oleh keluarga yang diisolasi tersebut.

"Seandainya bergejala sakit akan dilakukan tindakan untuk dibawa ke rumah sakit rujukan," kata dia.

Pihaknya sudah menguapkan tiga tim untuk penanganan Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo, Mulyodadi, dan Sidomulyo. Ada 7 dokter di Puskesmas Bambanglipuro yang siap siaga. Satgas Covid-19 Kepala Desa Sumbermulyo, Ani Widayani mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah memiliki Satgas untuk penanganan Covid-19 di desa tersebut. 
Ada tiga bangunan yang bisa digunakan untuk proses karantina pemudik dengan kapasitas 20 orang. Pihaknya terus berkordinasi dengan Puskesmas untuk penanganan Covid-19.

Total hingga saat ini ada sekitar 100 pemudik dari 16 Pedukuhan. Mereka diminta untuk melakukan karantina secara mandiri selama 14 hari. Tempat karantina di desa bisa dipakai jika ada warga yang baru pulang dari luar kota menghadapi kendala tidak diterima masyarakat. Selain itu, warga juga bisa menggunakan tempat karantina jika rumah yang dituju ada balita dan lansia atau keluarga yang sedang sakit, seperti stroke dan darah tinggi.

Pihaknya pun telah merelokasi anggaran untuk penanganan Pandemik Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo lewat Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) perubahan. Dana yang tidak bisa dilaksanakan karena Pandemi Covid-19, seperti pelatihan dan penguatan kapasitas, dialihkan untuk penanganan Covid-19. Anggaran yang sudah disiapkan mencapai Rp 203 juta. Selain untuk karantinaa, aggaran tersebut juga dapat digunakan untuk pembelian bahan pokok bagi masyarakat miskin.

baca juga: Atasi Kelangkaan BLK di Daerah Mulai Produksi APD

"Tahap pertama kami akan menyerahkan bantuan terhadap 800 keluarga miskin," kata dia. 

Dalam satu paket bahan pokok berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, dan setengah kg telur. Ia berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan, pihaknya bisa mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19 di Kalurahan Sumber Mulyo. Di sisi lain, masyarakat miskin dapat terbantu secara ekonomi karena pendapatan mereka terganggu karena Pandemi Covid-19 ini. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya