Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SATU keluarga yang tinggal di Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul harus menginap di gedung karantina selama 14 hari. Pasalnya, mereka ditolak warga sepulang dari Bandung
"Satu keluarga baru dari Bandung dikarantina di sini sejak hari Minggu. Mereka (mengontrak di Sumbermulyo) mendapat penolakan dari warga setempat (tempat mereka tinggal)," kata Ani Widayani, Lurah Sumbermulyo, Kamis (2/4) pagi.
Agar suasana desa tetap kondusif, pihak desa kemudian memediasi warga dan keluarga yang baru tiba dari Bandung tersebut untuk dikarantina. Gedung Saemaul yang biasa digunakan untuk aktivitas BUMDes kemudian digunakan untuk tempat karantina. Mereka akan dikarantina hingga 14 hari mendatang. Selama dikarantina, kesehatan keluarga tersebut akan dipantau.
Bangunan tersebut sangat sesuai untuk tempat karantin. Selain memiliki fasilitas kamar tidur, kamar mandi, WC, dan dapur, bangunan tersebut jauh dari permukiman, tapi dekar dengan Puskesmas.
"Kebutuhan mereka ditanggung pemerintah desa," kata dia.
Sehari makan tiga kali dengan anggaran Rp12.500 sekali makan untuk tiap orang.
Ani menjelaskan, tempat karantina tersebut dibentuk merespons surat edaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Setiap desa diharapkan mempunyai tempat isolasi desa.
Dokter dan Kepala Puskesmas Bambanglipuro, Tartisisius Glory menyampaikan, kondisi sekeluarga yang dikarantina dalam keadaan stabil dan tidak ada gejala sakit. Kesehatan mereka terus dipantau setiap hari lewat laporan google form yang dikirim oleh keluarga yang diisolasi tersebut.
"Seandainya bergejala sakit akan dilakukan tindakan untuk dibawa ke rumah sakit rujukan," kata dia.
Pihaknya sudah menguapkan tiga tim untuk penanganan Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo, Mulyodadi, dan Sidomulyo. Ada 7 dokter di Puskesmas Bambanglipuro yang siap siaga. Satgas Covid-19 Kepala Desa Sumbermulyo, Ani Widayani mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah memiliki Satgas untuk penanganan Covid-19 di desa tersebut.
Ada tiga bangunan yang bisa digunakan untuk proses karantina pemudik dengan kapasitas 20 orang. Pihaknya terus berkordinasi dengan Puskesmas untuk penanganan Covid-19.
Total hingga saat ini ada sekitar 100 pemudik dari 16 Pedukuhan. Mereka diminta untuk melakukan karantina secara mandiri selama 14 hari. Tempat karantina di desa bisa dipakai jika ada warga yang baru pulang dari luar kota menghadapi kendala tidak diterima masyarakat. Selain itu, warga juga bisa menggunakan tempat karantina jika rumah yang dituju ada balita dan lansia atau keluarga yang sedang sakit, seperti stroke dan darah tinggi.
Pihaknya pun telah merelokasi anggaran untuk penanganan Pandemik Covid-19 di Kalurahan Sumbermulyo lewat Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) perubahan. Dana yang tidak bisa dilaksanakan karena Pandemi Covid-19, seperti pelatihan dan penguatan kapasitas, dialihkan untuk penanganan Covid-19. Anggaran yang sudah disiapkan mencapai Rp 203 juta. Selain untuk karantinaa, aggaran tersebut juga dapat digunakan untuk pembelian bahan pokok bagi masyarakat miskin.
baca juga: Atasi Kelangkaan BLK di Daerah Mulai Produksi APD
"Tahap pertama kami akan menyerahkan bantuan terhadap 800 keluarga miskin," kata dia.
Dalam satu paket bahan pokok berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, dan setengah kg telur. Ia berharap dengan langkah-langkah yang dilakukan, pihaknya bisa mengantisipasi kemungkinan penyebaran Covid-19 di Kalurahan Sumber Mulyo. Di sisi lain, masyarakat miskin dapat terbantu secara ekonomi karena pendapatan mereka terganggu karena Pandemi Covid-19 ini. (OL-3)
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Sebanyak 351 penari terpilih dari Sabang sampai Merauke, kini memasuki masa karantina dan mengikuti latihan intensif untuk mempersiapkan pertunjukan Pagelaran Sabang Merauke.
GO Lucky Bike hanya tersedia untuk tamu Kotta GO Yogyakarta menjadikannya pengalaman eksklusif yang tak bisa Kottalites temukan di tempat lain.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
WISATAWAN yang akan berkunjung ke Malioboro tidak bisa lagi parkir di Tempat Parkir Abu Bakar Ali. Sebab, parkiran secara resmi direlokasi ke kawasan Kotabaru
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved