Sejumlah Desa di Flores Timur Mulai Tutup Akses

Ferdinandus Rabu
02/4/2020 09:25
Sejumlah Desa di Flores Timur Mulai Tutup Akses
Warga Desa Aransina Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur menutup akses desa untuk mencegah Covid-19.(MI/Ferdinandus Rabu )

UNTUK menekan penyebaran virus korona, di sejumlah desa mulai menutup pintu-pintu masuk desa untuk membatasi pergerakan warga yang keluar masuk desa. Seperti di Desa Aransina, Kecamatan Tanjung Bunga, warga telah menutup pintu masuk desa dengan membangun pagar bambu.

Kepala Desa Aransina Lambertus Udin Koten, Kamis (2/4), mengaku  bersama warga desa secara swadaya membuat pagar di pintu masuk untuk menutup akses warga yang masuk maupun keluar agar dapat mencegah penyebaran virus korona di desa mereka.

"Kami sengaja pasang pagar di pintu masuk ini supaya warga yang datang maupun keluar dibatasi. Sampai wabah korona tersebut hilang baru pagar dibuka lagi. Saat ini ditutup dulu. Warga yang dari luar jangan dulu masuk ke sini. Mudah-mudahan dapat mencegah penyebaran korona," kata Lambertus.

Desa lainnya yaitu Desa Mudakeputu di Kecamatan Ile Mandiri juga mulai menutup akses pintu masuk desa dengan menempatkan sejumlah petugas untuk berjaga di pintu masuk desa tersebut. Setiap warga dan kendaraan yang datang akan disemprot menggunakan cairan disinfektan.

"Kami memperketat pintu masuk di desa kami. Warga dari luar kami pantau secara serius. Setiap mereka yang datang, manusia maupun kendaraan akan disemprot dengan cairan disinfektan yang telah disiapkan. Dengan melakukan penjagaan secara ketat di pintu masuk desa kami harap bisa membatasi setiap warga yang masu datang ataupun keluar, sehingga dapat mencegah penyebaran corona di daerah ini," kata Kepala Desa Mudakeputu Yohanes Purin Weking.

baca juga: Cegah Covid-19, Bupati Klaten Perintahkan ASN Berjemur 15 Menit

Tidak hanya di desa-desa, langkah antisipatif dari pemerintah kabupaten untuk membatasi pemudik pun dengan melakukan penguncian atau penutupan wilayah Pelabuhan Larantuka bagi jasa pelayaran kapal Pelni. Sedangakn akses pelayanan kapal ASDP diminta untuk  mengurangi frekuensi pelayaran. Langkah ini diambil untuk membatasi pemudik masuk ke Flores Timur. Bupati Flotim, Anton hadjon pun terus memberi ultimatum bagi pihak armada, Pelni dan ASDP untuk dapat menindaklanjuti keputusan tersebut, dan akan mengambil langkah tegas jika keputusan tersebut tidak dilaksanakan. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya