Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pemkab Muba Pilih Jaga Ketat Pintu Masuk

Dwi Apriani
01/4/2020 12:39
Pemkab Muba Pilih Jaga Ketat Pintu Masuk
Pemkab Musi Banyuasin memilih menjaga ketat pintu masuk ke wilayah itu daripada lockdown.(MI/Dwi Apriani)

PEMERINTAH Kabupaten Musi Banyuasin memilih kebijakan memperketat penjagaan dan pemeriksaan lalu lintas orang di pintu-pintu masuk wilayah guna mencegah penularan virus korona baru (covid-19)  di wilayahnya. Untuk itu, ada lima titik pintu masuk yang sudah menjadi sasaran penjagaan dan pemeriksaan lalu lintas orang di Muba.

Di antaranya, pintu masuk perbatasan Kabupaten Muba di Kecamatan Bayung Lencir dengan Provinsi Jambi, Kabupaten Muba di Kecamatan Lais dan Babat Supat dengan Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muba di Kecamatan Sanga Desa dengan Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Muba di Kecamatan Sungai Keruh dengan Kabupaten PALI.

"Ada lima titik kita lakukan pengetatan bekerjasama dengan pihak kepolisian dan TNI. Jadi apabila ada suspek dari luar yang akan masuk ke Muba, terpaksa wajib mengikuti protokol kesehatan dan wajib melakukan isolasi selama 14 hari," ujar Bupati Muba, Dodi Reza Alex.

Diakuinya, untuk pintu masuk di Jambi dan pintu masuk lainya bagi pendatang yang lewat dan terindikasi suspek korona maka akan langsung dilakukan rapid test dan diisolasi di rumah isolasi di Bayung Lencir.

"Kami mengambil langkah bijak ini lantaran Kabupaten Muba berada di tengah dan menjadi daerah lintas sejumlah kabupaten/kota dan provinsi di Sumatra," kata dia.

Dodi mengakui pihaknya lebih memilih perketatan pintu masuk ketimbang lockdown yang berarti masyarakat sama sekali tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah.

"Kalau saat ini lockdown belum kita lakukan dan hanya masyarakat diimbau dan diminimalisir keluar rumah, jika tak penting itu dan baiknya bekerja dari rumah," kata dia.

Walau memperketat penjagaan di pintu masuk, ia memastikan kebutuhan logistik masyarakat Muba tetap terpenuhi. â

"Barang-barang kebutuhan pokok kita perbolehkan masuk atau melintas. Sebab yang kita periksa itu orangnya. Kita jamin pasokan untuk Muba aman termasuk saat Ramadhan dan lebaran nanti," tegas dia.

baca juga: Pilkada Ditunda, KPU Serahkan Masa Jabatan Bupati ke Mendagri

Untuk pengaman jaringan sosial bagi pekerja harian warga kurang mampu dan kebutuhan kedepan bagi warga Muba dalam percepatan penanganan covid-19 saat ini tim TAPD menyisir 30 persen dari anggaran APBD MUBA 2020, dan dipastikan terkumpul Rp500 miliar untuk penanganan covid-19 termasuk jaringan pengaman sosial selama bencana ini.

"Insya Allah dari penyisiran APBD Muba, akan terkumpul Rp500 miliar atau setengah triliun untuk penanganan covid-19 ini," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik