Penjualan Sepi Picu Banyak Barang Kedaluwarsa

Ferdinandus Rabu
01/4/2020 08:34
Penjualan Sepi Picu Banyak Barang Kedaluwarsa
Pedagang di Kota Larantuka, Flores Timur resah karena daya beli masyarakat turun sejak wabah korona.(MI/Ferdinandus Rabu)

WABAH virus korona berdampak pada aktivitas ekonomi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Sejumlah pedagang mengaku resah karena aktivitas ekonomi mulai sepi yang berakibat pada kerugian dan sejumlah barang mulai kedaluwarsa.

Sejumlah toko dan pasar di Kota Larantuka tampak sepi. Warga mulai membatasi belanja sejak diberlakukan social distancing dan imbauan tetap di rumah saja. Sejumlah pedagang terlihat hanya duduk menunggui jualan mereka tanpa ada pembeli. Salah seorang pedagang di Pasar Inpres Larantuka, Kornelis, mengakui dampak koronoa sangat meresahkan para pedagang. Menurunnya daya beli masyarakat sejak diberlakukan sosial distancing dan tetap di dalam rumah untuk menghindari penyebaran wabah korona.

"Sepi sekarang pak. Dulu sebelum wabah korona banyak pembeli yang datang. Tapi sejak wabah korona ini, ada imbauan juga untuk selalu berada di dalam rumah dan menjaga jarak, sehingga pembeli terus menurun setiap harinya. Kami rugi pak, risiko besar sekali saat ini. Tapi mau bagaimana lagi. Akibatnya banyak barang yang kedaluwarsa. Kami tidak tahu apa jadinya jika wabah korona terus berlangsung hingga empat bulan ke depan. Pasti toko kami akan tutup," kata Kornelis, Rabu (1/4).

Pedagang lainnya, Meri juga mengakui hal yang sama, jika saat ini sepi pembeli. Kebutuhan sembako mencukupi tetapi jumlah pembeli terus berkurang dan mulai sepi.

baca juga: Pemudik Menuju Klaten Meningkat, Pemkab Ingatkan Isolasi Mandiri

"Berbeda jauh pak. saat ini sepi sekali. Sejak wabah korona, pembeli sangat sepi. Harga barang di toko kami masih stabil. Stok sembako juga masih banyak, tetapi justru pembeli yang tidak ada saat ini. Mungkin semua orang sudah hati-hati keluar dan lebih nyaman dalam rumah sekarang. Sehingga sepi pembeli. Kami khawatir banyak barang kami akan kedaluwarsa karena tidak ada yang membeli," ujar  Meri.

Sementara itu, untuk memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok dalam menghadapi wabah korona ini, inas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Flores Timur, meningkatkan kontrol dan pantauan di pasar-pasar serta toko-toko untuk menjamin kestabilan harga dan pasokan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya