Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

49 Titik di Dalam dan Menuju Kota Tegal Ditutup

SUPARDJI RASBAN
28/3/2020 16:58

WALI Kota Tegal, Jawa Tengah. Dedy Yon Supriyono, menyerukan para perantau di kota-kota besar terutama Jakarta untuk menunda mudik. Seruan tersebut terkait penyebaran virus korona (covid-19) yang kian meluas.

"Saya mengimbau dan memohon, orang Tegal yang merantau ke Jakarta jangan mudik tahun ini. Sayangi orang-orang yang ada di kampung," ujar Dedy di Balai Kota Tegal.

Dedy menyampaikan warga Kota Tegal dan sekitarnya termasuk Kabupaten Tegal dan Brebes banyak yang merantau ke kota-kota besar terutama Jakarta. "Kan warga kita banyak yang buka warung tegal (warteg) di Jakarta," terang Dedy.

Dia menyebut dari data kasus positif virus korona (covid-19) lebih dari 50% ada di Jakarta. Menurut Dedy jika memang harus mudik warga harus melapor ke gugus tugas penanganan korona di wilayah masing-masing. "Bisa melalui RT, RW, kelurahan maupun Puskesmas di mana mereka tinggal," tuturnya.

Menurut dia, Kota Tegal akan menutup seluruh akses dan hanya membuka jalur nasional dan provinsi dan diharapkan dapat mencegah penyebaran virus korona masuk ke Kota Tegal.

"Banyak warga Jateng yang merantau ke Jakarta dan kita ketahui sudah banyak yang mudik. Dengan ditutupnya akses, diharapkan tidak singgah di Kota Tegal," kata dia.

Dedy menjelaskan akan menutup seluruh akses dalam dan ke luar Kota Tegal di sekurangnya 49 titik. Penutupan dengan beton Moveable Concrete Barrier (MCB) mulai 30 Maret untuk mendukung program physical distancing/pembatasan sosial.

"Kita ketahui Kota Tegal sudah zona merah karena ada satu positif. Karena tidak ingin ada warga lain yang terpapar, maka local lockdown tetap kita laksanakan," tegas dedy.

Dedy mengakui istilah lockdown sebenarnya kurang tepat karena yang tepat isolasi karantina.

"Kita juga tidak apa-apa pakai istilah isolasi karantina. Yang penting kita menuruti aturan. Saya juga sudah melapor ke Pak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan beliau juga sudah tahu lockdown yang dilakukan Pemerintah Kota Tegal hanya di alun-alun dan tempat yang biasa banyak orang berkumpul," pungkasnya. (X-15)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya