Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menilai mulai pekan ini wilayahnya akan menghadapi masa yang sulit terkait penyebaran virus korona (covid-19). Sebab, berdasarkan hitung-hitungan, warganya yang diduga terpapar akan semakin banyak.
"Minggu ini krusial bagi warga Jawa Barat," katanya di Bandung, Jumat (27/3).
Baca juga: Stok Gula di Sulsel Tinggal buat 8 Hari, Harga Lewati HET
Oleh karena itu, Emil menyiapkan 20 ribu tes kit untuk memeriksa warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP).
Selain untuk petugas kesehatan yang sudah dilakukan, warga lainnya yang berisiko tinggi pun akan menjalani pemeriksaan. "Petugas yang rawan seperti petugas bandara, transportasi, dan pejabat publik," katanya.
Baca juga: Peduli Covid-19, Anggota DPRD Jawa Barat Sisihkan Gaji
Dengan adanya pemeriksaan massal itu, diharapkan bisa mengetahui peta persebaran covid-19 di Jawa Barat. "Kita gunakan metode Korea Selatan, tidak lockdown tapi tes masif. Mudah-mudahan ini bisa lebih baik," katanya.
Baca juga: Warga Brebes Mulai Sulit Cari Jalan ke Tegal
Pada hari pertama tes masif covid-19, Rabu (25/3), pihaknya menyasar petugas medis yang berisiko tinggi tertular virus tersebut. Dia menjelaskan, sejumlah peserta yang menghadiri kegiatan yang menjadi episentrum penyebaran covid-19 pun sudah menjalani proaktif tes ini.
Terkait masa belajar dari rumah, Emil mengaku belum bisa memutuskannya. "Keputusannya setelah masif tes dikumpulkan, nanti akan kelihatan petanya. Kalau landai (jumlah yang terpaparnya sedikit), akan disekolahkan lagi (masa libur siswa berakhir). Tapi kalau melonjak, di luar dugaan, kita akan perpanjang libur sekolah," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta warga agar disiplin dan mematuhi anjuran pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus korona ini.
Pertama, dia meminta warga yang memiliki riwayat baru pulang dari luar negeri agar mengisolasi diri sebaik mungkin.
"Bagi mereka yang baru dari luar negeri, jangan dulu berinteraksi dengan masyarakat, termasuk keluarga," katanya.
Uu menegaskan, isolasi mandiri harus dilakukan sebaik mungkin setidaknya selama 14 hari.
Dia menjelaskan, saat mengisolasi diri, warga tidak boleh keluar dari rumah terutama untuk keperluan yang sepele. "Ini bentuk kehati-hatian. Tujuannya supaya covid-19 ini bisa diantisipasi," katanya.
Jika tidak disiplin, Uu khawatir justru akan merugikan warga lainnya. "Kalau masyarakat tidak disiplin, yang kena mudarat adalah masyarakat itu sendiri," katanya. (X-15)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved