Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEORANG pasien dalam pengawasan (PDP) covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Provinsi Aceh meninggal dunia, Rabu (25/3). Direktur RSUZA Azharuddin membenarkan adanya pasien PDP covid-19 meninggal dunia. Menurutnya, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia.
"Pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, kita rawat dan meninggal dunia," sebut Azharuddin saat dikonfirmasi, Rabu (25/3).
Pihak rumah sakit masih menunggu hasil swab pasien yang telah dikirim ke Balitbangkes RI di Jakarta.
"Kita masih tunggu hasil swabnya," sebut Azharuddin.
Diketahui, pasien laki-laki itu, sebelumnya datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak setelah pulang dari Malaysia. Warga Aceh Utara tersebut meninggal dunia Rabu malam (25/3) setelah gagal nafas dan pneumonia. Sejauh ini dua pasien dalam pengawasan PDP covid-19 meninggal dunia di RSUZA Banda Aceh. Sebelumnya pada Senin (23/3) seorang PDP asal Lhokseumawe meninggal setelah dua hari dirujuk dari RSU Cut Mutia.
baca juga: Semua demi Korona
Data Dinas Kesehatan Aceh hingga Rabu (25/3) pukul 16.00 WIB. Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) covid-19 berjumlah 216 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 39 orang, PDP yang dirawat 6 orang, PDP pulang 32 orang, PDP meninggal 1 orang dan jumlah covid-19 lab negatif 24 orang. (OL-3)
Puncak arus balik ke Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh, terjadi pada Senin (7/4). Pemudik datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh dan luar Aceh.
Meski terus diguyur mereka tetap bertahan menunggu pelaksanaan salat.
kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri guna meningkatkan daya saing sektor perikanan melalui inovasi berbasis riset.
Pernyataan tersebut disampaikan JPU Luthfan Al Kamil usai membaca tuntutan tersebut perkara jarimah liwath atau berhubungan sesama jenis di Mahkamah Syariah Banda Aceh.
MARIANA, seorang mualaf dari etnis Tionghoa di Banda Aceh ikut merayakan tahun baru Imlek 2576 Kongzili bersama keluarganya
Kehadiran program studi itu didorong oleh pentingnya peningkatan kualitas dan daya saing industri perikanan yang merupakan salah satu sektor utama perekonomian Indonesia.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved