Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Riau Kekurangan Alat Pelindung Diri

Rudi Kurniawansyah
23/3/2020 12:10
Riau Kekurangan Alat Pelindung Diri
Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Riau kekurangan alat pelindung diri.(Antara)

TIM Gugus Tim gugus tugas penanganan virus Covid-19 Riau menyatakan kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi paramedis yang bertugas merawat pasien dalam pengawasan  (PDP) kasus korona. Tim berharap semua pihak baik swasta atau perusahaan di Riau bisa membantu menyediakan APD tersebut.

"Kita sekarang kekurangan APD. Alatnya itu tak ada. Kalau pun ada duit barangnya yang tak ada. Jadi kalau ada yang punya itu kita sangat terbantu," kata Juru Bicara penanganan Covid-19 Riau Dokter Indra Yovi di Pekanbaru, Senin (23/3).

Yovi menjelaskan, masalah kekurangan APD lantaran lamanya waktu proses pengujian sampel swab pasien terduga korona yang harus dikirimkan ke laboratorium Litbangkes Kemenkes Jakarta. Padahal APD yang saat ini jumlahnya sangat terbatas hanya dapat dipergunakan untuk sekali pakai oleh tim paramedis

"Jadi kita harapkan bantuan dari semua pihak yang bisa membantu untuk menyediakannya," jelas Yovi.

Yovi juga mengungkapkan, kesiapan laboratorium di Riau untuk pengujian cepat atau rapid test kasus korona. Diantaranya laboratorium RSUD Arifin Achmad dengan koordinasi dan kolaborasi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Riau (Unri) serta Dinas Peternakan yang mempunyai alat konfirmasi Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Rapid test itu untuk deteksi massal. Ini metode screening massal. Jadi hasil rapid test belum tentu positif mengidap Covid-19. Harus dipastikan lagi oleh alat PCR di laboratorium. PCR ini ada di Dinas Peternakan dan kita akan kolaborasi. Apabila hasilnya positif, pasien akan diisolasi di rumah," jelas Yovi.

Menurut Yovi, dalam pekan ini kepastian Riau akan diizinkan untuk melakukan pengujian sampel virus korona dapat diketahui. Dengan bisa melakukan pengujian sendiri di laboratorium di Riau maka dapat memangkas waktu dan masalah terbatasnya APD bagi tim paramedis korona.

"Dalam minggu ini hasilnya keluar. Kalau bisa periksa sampel sendiri, kita tidak perlu mengirim lagi ke Jakarta. Maka hasilnya dapat cepat diketahui," ungkapnya.

baca juga: Bali Terima 521 Migran, Hanya 26 Dikarantina

Sementara Direktur RSUD Arifin Achmad Nuzelly Husnedi mengatakan saat ini terdapat sebanyak 20 tim paramedis yang khusus bertugas menangani pasien korona. Adapun jumlah PDP kasus korona seluruh Riau mencapai 36 orang dengan 1 pasien positif di Pekanbaru.

"Ada 20 tim paramedis yang bertugas untuk korona. Sejauh ini ADP masih belum masalah. Mereka pakai," ungkapnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik