Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warga Palembang Tetap Ramaikan CFD Kambang Iwak

Dwi Apriani
15/3/2020 08:55
Warga Palembang Tetap Ramaikan CFD Kambang Iwak
Masyarakat Kota Palembang tetap beraktivitas di Car Free Day Kambang Iwak Palembang, Minggu (15/3).(MI/Dwi Apriani)

MEREBAKNYA virus korona di Tanah Air membuat keresahan di berbagai wilayah. Karena itu, masyarakat diminta menjaga kesehatan, menerapkan pola hidup bersih dan sementara waktu menjauhi tempat keramaian.

Namun, di Palembang, kebiasaan olahraga pagi dan melakukan berbagai aktivitas di Car Free Day Kambang Iwak Palembang tidak surut karena virus korona tersebut. Bahkan masyarakat Kota Palembang terlihat memadati area CFD tersebut.

Seakan tidak memperdulikan virus korona, masyarakat Palembang tetap jalan pagi, senam, hingga berbelanja di area CFD tersebut.

Meski sebagian masyarakat Kota Palembang menggunakan masker, ada juga yang tidak menggunakan masker.

Baca juga: Klaten Bentuk Satgas Pencegahan Covid-19

"Bukan tidak peduli kesehatan, tapi di sini kan mau senam pagi. Jadi ini juga demi kesehatan. Kemarin dapat info dari sosialisasi korona, asal sering cuci tangan pakai sanitizer atau pakai sabun. Jadi kami tidak takut korona," ujar Hadenli, warga Seberang Ulu I Palembang, Minggu (15/3).

Begitu pun menurut Sherly, warga Sematang Borang mengatakan olahraga pagi di CFD dilakukan dirinya dan keluarganya setiap minggu.

"Ini kan rutin. Saya dan keluarga setiap minggu olahraga di sini. Virus korona memang kuatir tapi kami menerapkan pola hidup sehat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Palembang, Fauziah mengatakan sosialisasi mengenai pencegahan virus korona dilakukan rutin Dinas Kesehatan Palembang.

Bukan hanya di puskesmas atau di lingkungan pemerintahan namun juga di tempat umum, termasuk di CFD.

"Di Indonesia, virus ini sudah ada di 8 provinsi, tapi di Sumsel alhamdulillah belum ditemukan," kata dia.

Ia mengatakan, virus korona sangat mudah menyebar. Ia menjelaskan, virus itu menyebabkan seseorang mengalami infeksi saluran pernafasan.

"Setiap pelaku perjalanan dari Tiongkok, Korea Selatan, Iran, dan Italia masuk dalam notifikasi pemerintah dengan status pemantauan. Jika dalam waktu 14 hari tetap sehat, dinyatakan sehat dan bebas dari korona, tapi jika dalam waktu 14 hari menderita pilek, batuk, demam dan sebagainya maka bukan pemantauan lagi melainkan pengawasan."

"Cara penularan virus ini sangat cepat. Saat si penderita ini batuk dan bersin, cipratan air ludah atau liur akan berada di udara dan menempel di semua tempat. Yang menyentuh akan menempel di tubuhnya. Karena itu harus rajin cuci tangan dengan sabun atau menggunakan sanitizer," kata dia.

Untuk mengantisipasi jika ditemukan virus korona, di Palembang, ada dua rumah sakit rujukan yakni RSMH Palembang dan RS Siti Fatimah. Ia memgimbau masyarakat Sumsel tidak panik dan tetap menjaga diri dan kebersihan agar tidak mudah tertular virus tersebut.

"Sementara waktu, tidak menggunakan moda transportasi umum. Karena virus ini bisa menempel pada kursi, pegangan pintu dan sebagainya. Juga gunakan masker di luar ruangan. Yang paling penting saring informasi dari berita, karena saat ini sangat banyak berita hoaks," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya