Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau warganya untuk mengurangi kontak fisik demi menekan penyebaran virus korona. Bahkan, kebiasaan Bberjabat tangan pun disarankan tidak dilakukan hingga persoalan kesehatan itu selesai.
“Di Jawa Barat salamannya diganti dulu. Itu kesepakatan kami,” kata Ridwan Kamil atau Emil seusai rapat koordinasi dengan DPRD provinsi itu di Gedung Sate, Bandung, kemarin. Ia mengatakan, penyebaran virus korona (covid-19) berawal dari kontak fisik, yakni jabat tangan. Tanpa mengurangi rasa keakraban, menurutnya, salam apalagi dengan bersentuhan pipi, harus dihentikan dahulu.
“Tanpa mengurangi pertemanan, persahabatan, salamannya lakukan dengan menangkupkan kedua telapak tangan lalu menempatkannya di dada, dengan badan sedikit rengkuh. Jadi kurangi jabat tangan langsung,” ujarnya. Jabat tangan seperti itu, menurut Emil, sudah bukan hal aneh di Jabar, apalagi masyarakat Sunda sejak dahulu terbiasa bersalaman seperti itu. Guna mengatisipasi penyebaran virus korona Gubernur juga akan mengurangi kegiatan-kegiatan berbentuk mengumpulkan massa. Termasuk pertandingan sepakbola akan tanpa penonton. “Potensi (penyebaran virus) besar seperti itu dihindari. Bahkan di Eropa, pertandingan dilaksanakan tanpa penonton,” katanya. Di sisi lain, Emil meminta perguruan tinggi mengoptimalkan penelitian fungsi kina untuk pengobatan covid-19. Riset untuk bukti empiris sangat diperlukan dan menjadi solusi baik dalam menanganaipersoalan covid-19. Menurutnya, ia menerima informasi banyaknya kandungan kloroquin fosfat pada kina mampu mencegah pertumbuhan virus korona. “Untuk lebih jelasnya, bisa ditanya ke Profesor Keri (Guru Besar Unpad),” tutur Emil.
Gubernur menyebutkan penelitian serupa telah dilakukan di Amerika Serikat dan Tiongkok. Hasilnya, lembaga peneliti di dua negara tersebut membuktikan ekstrak kloroquin fosfat efektif menghambat pertumbuhan virus korona. (BY/N-1)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved