Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGELOLA kawasan obyek wisata Batu Mahpar bersama warga Kampung tegal Munding, Kabupaten Tasikmalaya, masih terus melakukan penggalian guna memastikan masih ada atau tidaknya batu yang diduga artefak dengan wujud ganesha, manusia kerdil, monyet hingga janin bayi.
Seorang arkeolog dari Balai Arkeologi Jawa Barat, Lutfi Yondri, mengatakan, patung ganesha, manusia kerdil dan batu lain di kawasan objek wisata batu Mahpar dinilai memiliki beberapa kejanggalan, Sekilas, patung tersebut tampak terbuat dati batu cadas atau batu pasir yang sangat mudah diubah bentuknya.
"Untuk mengetahui nilai sejarah sebuah benda harus dilihat langsung dari bahan dan bentuk benda, tetapi jika melihat patung tersebut sepertinya terbuat dari batu cadas atau batu pasir yang sangat mudah untuk diubah bentuknya. Kamitetap akan memastikan temuan dengan datang ke lokasi untuk diteliti lebih lanjut, tapi kalau dilihat dari bahan, mudah sekali diubah bentuknya," kata Lutfi, Rabu (12/2).
Baca juga: Puluhan Patung Diduga Artefak Ditemukan di Tasikmalaya
Lutfi menyebut puluhan patung kuno yang ditemukan di kawasan obyek wisata Batu Mahpar tak sesuai dengan fakta sejarah, terutama pakem arkeologi selama ini. Namun, benda ini cukup menarik, dari jenis-jenis patung yang ada diketahui jelas berbeda zaman jika dikaitkan ilmu arkeologi.
"Dalam masanya, kedua patung jenis manusia dan ganesha memiliki fungsi yang berbeda pada masing-masing zaman. Patung manusia seperti itu digunakan untuk pemujaan arwah leluhur dan patung ganesha untuk pemujaan masa agama Hindu. Jika ditemukan dalam satu lokasi yang berdekatan, jelas ini terjadi sebuah kesalahan baik dalam waktu maupun masa budaya," ujarnya.
Menurutnya, temuan patung kuno di kawasan objek wisata Batu Mahpar dibuat untuk kepentingan pariwisata dan bukan benda lama. Meskipun sesuai ilmu arkeologi pada sejarah sunda, terdapat peninggalan patung, tapi tidak sesuai dengan ciri-ciri yang dipaparkan, lokasi temuannya pun dekat dengan Gunung Galunggung yang dulu merupakan bagian dari sejarah peradaban sunda.
"Jika dikaitkan dengan sejarah kerajaan Sunda dan Galuh juga peninggalannya, tidak sama," pungkasnya.(OL-5)
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
cagar budaya harus sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah, maka berlaku hukum pidana bagi siapa pun yang berusaha mengubah atau menggantinya
Iwan berharap turnya di 25 kota ini dapat membawa pesan dan inspirasi perdamaian. Hal itu mengingat perang di berbagai belahan dunia semakin mengkhawatirkan.
Perhatian serius harus kita berikan pada kawasan situs purbakala yang kita miliki, seperti situs Patiayam di Kudus, Jawa Tengah.
AJANG SangiRUN Night Trail 2023 pada 4-5 November 2023 sukses digelar. Kegiatan yang berlangsung di wilayah sekitar Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah ini diikuti 1.500 peserta.
Bangunan atau kawasan cagar budaya pada dasarnya tak boleh dipugar atau diubah secara drastis.
Patung-patung karya Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso menyuarakan keresahan keduanya akan tragedi-tragedi di Indonesia yang belum terselesaikan.
Pada gelaran ketiga ini, Art Jakarta Gardens menampilkan karya patung dan lukis dari 23 galeri dan 5 karya instalasi.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
Patung plastik Kolonel Sanders, pendiri KFC, yang dianggap sebagai benda keberuntungan penggemar baseball Jepang, akhirnya dibuang setelah 15 tahun sejak ditemukan di sungai Osaka.
Michelangelo baru berusia 29 tahun ketika ia merampungkan David.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved