Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kondisi Politik di Jateng Menghangat

Akhmad Safuan
11/2/2020 08:30
Kondisi Politik di Jateng Menghangat
Galeri Literasi Demokrasi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah, Senin (6/1/2020).(ANTARA FOTO/Maulana Surya/wsj)

KONDISI politik di Kabupaten Blora, Rembang, dan Demak, Jawa Tengah, kian ramai. Manuver politik para kandidat yang akan menuju pemilihan kepala daerah (pilkada) semakin terang-te-rangan kendati rekomendasi dari partai dengan perwakilan banyak di DPRD untuk calon tertentu belum turun.

Di Kabupaten Blora, ­misalnya, setelah Bupati Djoko Nugroho mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang akan maju di Pilkada Blora tahun ini, bakal calon kepala daerah yang semula akan maju melalui PDIP, Abunafi (mantan Wakil Bupati Blora 2010-2015), menyatakan tidak akan mencalonkan diri di pilkada tersebut.

Di sisi lain, berapa bakal calon mulai bermanuver dengan membuat gerakan untuk memantapkan dukungan. Padahal, belum ada rekomendasi dari partai dengan kursi besar di DPRD Blora, seperti PDIP (9 kursi), PKB (8 kursi), NasDem (7 kursi), dan PPP (5 kursi).

Wakil Bupati Blora Arief ­Rohman yang merupakan salah satu bakal calon bupati mendatang menyatakan PKB diperkirakan mengeluarkan rekomendasi dan bupati dua periode, Djoko Nugroho, bakal memberikan dukungan.

Namun, ia mengaku belum memiliki agenda politik. “Saat ini saya tetap dengan kegiatan sebagai wakil (bupati) saja,” ujar Arief, kemarin.
Di lain pihak, mantan Plt Bupati Blora Ihwan Sudrajat yang juga bakal calon bupati yang mendaftar melalui PDIP memulai gerakan dengan mendirikan rumah perjuangan yang akan menjadi posko pemenangannya di Pilkada Blora pada September mendatang.

Ketua DPD Partai NasDem Blora Sri Sudarmini mengatakan hingga saat ini partai itu belum mengeluarkan reko-mendasi untuk calon yang bakal diusung. “Pernyataan Bupati Blora Djoko Nugroho itu bukan keputusan partai. Mungkin Ketua Dewan Penasihat Partai NasDem Blora itu Maret nanti akan berbeda jika partai sudah memutuskan rekomendasi.”

Sementara itu, dua pasangan bakal calon kepala daerah Demak, Mugiyono-Ali Makhsun dan Estianah-Joko Sutanto, ­terus melakukan sosialisasi dan menggalang dukungan lewat komunikasi dengan partai, tokoh politik, serta pemasangan spanduk dan baliho.

Di sisi lain, Partai NasDem Jawa Timur segera mengumumkan calon kepala daerah yang akan ikut pilkada serentak. Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Timur DPP Partai NasDem Dossy Iskandar di Surabaya. “Partai NasDem ingin meraih kemenangan gemilang di Pemilu 2024. Jadi, kemenangan dalam Pilkada 2020 ini menjadi strategi pemenangan penting bagi partai.”

Alasan itulah yang membuat Dossy enggan membocorkan siapa bakal calon kepala ­daerah, termasuk calon Wali Kota Surabaya yang akan diusung NasDem.

Patisipasi masyarakat

Menjelang pelaksanaan pemilihan Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengajak masyarakat menyalurkan hak pilih mereka demi menyukseskan perhelatan pilkada maupun pemilihan kepala desa (pilkades). Menurutnya, salah satu kesuksesan pesta demokrasi ialah tingginya angka partisipasi politik.

“Pada Maret akan dilaksanakan pilkades, kemudian September diselenggarakan pilkada ­serentak. Pemilihan akan dibilang sukses kalau angka partisipasi masyarakat tinggi,” tukasnya. (FL/LD/RF/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik