Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
TANGGUL tua, sedimentasi serta penyempitan sungai menjadi penyebab banjir yang menerjang sejumlah titik di Kabupaten Cirebon semalam hingga hari ini. Penanganan sementara akan dilakukan terhadap tanggul yang jebol. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon sejak sore hingga malam hari, Rabu (5/2) telah menyebabkan banjir menerjang sejumlah sejumlah di dua kecamatan di Kabupaten Cirebon. Banjir di antaranya menerjang 8 desa di Kecamatan Susukan.
"Namun ada 3 desa yang terparah mengalami dampak banjir," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra, Kamis (6/2).
Masing-masing Desa Bojong Kulon, Susuka dan Bunder. Hingga kini hari bahkan masih menggenai Desa Susukan dengan ketinggian 10 cm.
"Tapi ketinggian air sudah turun dibandingkan semalam," ungkap Dadang.
Semalam air yang masuk ke permukiman penduduk sejak petang mencapai ketinggian 1,5 meter.
"Warga juga mengungsi karena tingginya air yang masuk ke rumah mereka," lanjut Dadang.
Saat ini, beberapa warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah. Namun masih ada juga yang bertahan di masjid yang dijadikan lokasi pengungsian.
"Kami juga sudah membuat dapur umum. Dapur umum akan dibangun hingga warga benar-benar kembali ke rumahnya kembali,"tegas Dadang.
baca juga: Rekanan Diberi Waktu 50 Hari Selesaikan Jembatan Ambruk
Banjir di Kecamatan Susukan ini menurut Dadang dikarenakan meluapnya Sungai Wayan Ayam yang hulu sungainya ada di daerah Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Derasnya air membuat tanggul yang sudah berusia tua tidak kuat dan akhirnya jebol. Mencegah banjir kembali terulang, BPBD Kabupaten Cirebon sudah melakukan koordinasi dengan dinas
PUPR Kabupaten Cirebon untuk membuat tanggul sementara. (OL-3)
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved