Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PROVINSI Bangka Belitung masih bermasalah dengan angka stunting yang tinggi. Saat ini, fenomena pertumbuhan anak yang lambat karena kurang gizi masih terjadi di 69 desa, dengan jumlah balita stunting mencapai 6.000 anak.
"Tahun ini, pemerintah provinsi menggulirkan dana penanggulangan stunting sebesar Rp5 miliar. Anggaran berasal dari dana insentif daerah (DID), yang akan digunakan secara maksimal untuk menurunkan angka stunting," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Bangka Belitung Yuliswan, kemarin.
Daerah ini memiliki 309 desa. Kerja keras selama beberapa tahun terakhir menurunkan angka stunting dari 9.000 anak menjadi 6.000 anak.
Angka stunting tertinggi ditemukan di Kabupaten Bangka Barat dengan jumlah wilayah mencapai 25 desa. Sebanyak 44 desa lainnya tersebar di 5 kabupaten dan 1 kota. Untuk mengatasi stunting, akan digulirkan program pemberian makanan tambahan anak, bayi, dan ibu hamil. (RF/N-2)
Masih tingginya kasus anemia akibat kekurangan zat besi pada anak Indonesia menjadi tantangan menuju Generasi Emas 2045.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program Rumah Sehat BAZNAS Berau mengadakan program layanan pencegahan stunting dan upaya kesehatan kaise (UKK).
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved