Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
JUMLAH petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang menggunakan pupuk organik hanya sekitar 10%. Satu di antara penyebab relatif sedikitnya petani yang memakai pupuk organik dipicu kebiasaan.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura (DP3K) Kabupaten Cianjur, Henny Iriani Winata, tak memungkiri masih cukup sedikitnya petani yang menggunakan pupuk organik. Padahal, kata Henny, sebetulnya pupuk organik tidak terlalu sulit untuk didapatkan.
"Tapi karena petani sudah terbiasa mendapatkan pupuk kimia dengan cara instan dan mudah diperoleh, maka agak susah juga untuk mengubah kebiasaan. Makanya, hingga saat ini hanya sekitar 10% saja petani yang menggunakan pupuk organik," terang Henny kepada Media Indonesia, Jumat (24/1).
Sejauh ini, kata Henny, pupuk organik yang digunakan merupakan hasil produksi para petani alias kompos. Mereka membuat sendiri pupuk organik tersebut dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.
"Intinya, penggunaan pupuk organik itu tergantung kepada kesungguhan para petani untuk mengubah sikap, perilaku, dan keterampilan," ucapnya.
Pemkab Cianjur pun terus berupaya menyosialisasikan dan memberdayakan para petani agar tak terlalu menggantungkan terhadap penggunaan pupuk kimia. Upaya itu di antaranya dengan melaksanakan berbagai program.
"Misalnya dengan melaksanakan bimbingan teknis untuk para petani tentang tata cara pembuatan kompos. Kemudian kami juga mengadakan sekolah lapangan pengelolaan pertanian terpadu, pembuatan pestisida atau agensia hayati, dan upaya-upaya lainnya," beber Henny.
Selain dari keilmuan, lanjut Henny, DP3K Kabupaten Cianjur juga memberikan bantuan sarana dan prasarana. Di antaranya alat pembuatan kompos dan unit pengolah pupuk organik (UPPO) dengan cara menernak sapi di beberapa lokasi.
"Untuk lebih menegaskan pentingnya penggunaan pupuk organik, kami juga mendorong telah dibentuknya kelompok petani organik dan gabungan kelompok petani organik," jelasnya.
Program tersebut sudah mulai berjalan. Hasilnya, ada beberapa kelompok petani yang sudah menghasilkan beras organik tersertifikasi Indonesian Organic Farming Certification (Inofice) yakni sebuah lembaga sertifikasi pangan organik.
baca juga: Sebanyak 1.020 CPNS Flores Timur Memperebutkan 54 Jabatan
"Produksi beras organik ini sudah mulai dipasarkan di pasar modern dan dipasarkan kepada para pelanggan khusus," ungkap Henny.
Henny menuturkan ke depan akan terus menyosialisasikan dan mendorong kebiasaan para petani agar menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik juga bisa mencegah berbagai kendala teknis yang biasanya terjadi saat menggunakan pupuk kimia. (OL-3)
Dalam rangka percepatan musim tanam Pupuk Indonesia memberikan sebanyak 5.000 kupon diskon pupuk non subsidi untuk petani di Kabupaten Cirebon.
DEMI memenangi persaingan usaha, PT Pupuk Kujang terus bertransformasi dalam men-jalankan bisnis usahanya.
PBB telah melihat kemungkinan pencabutan sejumlah sanksi pada perusahaan Rusia yang bergerak di bidang pupuk dan pangan.
Jika tidak ada solusi konkret untuk mengamankan rantai pasok komoditas tersebut, krisis pangan diyakini akan semakin parah
INDONESIA mendorong penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan antara ASEAN dengan Rusia, khususnya pupuk dan gandum.
SEKJEN PBB Antonio Guterres menyayangkan keputusan oleh Rusia untuk mengakhiri penerapan prakarsa kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.
TIM Pansus Raperda usul prakarsa tentang Sistem Pertanian Organik telah selesai melakukan pembahasan dan melakukan finalisasi pembahasan draft raperda
PROTOTYPE baterai organik dari alga merah buatan mahasiswa ITB Yumna Dzakiyyah dan Richie Fane akan mewakili Asia Pasifik dalam ajang Schneider Go Green 2021 tingkat dunia.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, pasangan suami istri ini mengembangkan pertanian organik sebagai solusi dasar hidup sehat.
BBERANGKAT pagi pulang malam menjadi rutinitas Soeparwan ketika masih menetap di Jakarta dan bekerja di perusahaan teknologi multinasional.
Selain memanfaatkan pompa tenaga air, petani muda di Ngada juga menggunakan pupuk organik dari kotoran babi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved