Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBAGAI negara kepulauan dengan luas perairan hampir mencapai 70% wilayah, sektor maritim menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan Indonesia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pasokan tenaga kerja maritim yang memadai. Tidak hanya dari sisi jumlah, namun juga dari aspek kualitas harus memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri maritim.
Namun demikian, pasokan tenaga kerja lulusan sekolah pendidikan kelautan dengan sertifikasi internasional saat ini masih sangat terbatas.
Kementerian Perhubungan pada 2019 mencatat kebutuhan pelaut global per tahun mencapai 65.748 orang, sedangkan kebutuhan pelaut domestik per tahun berkisar 4.498 orang.
Untuk mengisi kebutuhan domestik, terlebih agar diserap pasar global yang demikian besar kebutuhannya, maka tenaga kerja maritim Indonesia wajib memiliki kompetensi dan sertifikasi yang juga berstandar internasional.
Djarum Foundation menyadari pentingnya hal tersebut. Sejak 2014, Djarum Foundation bersama dengan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah memulai inisiatif peningkatan kualitas sekolah menengah kejuruan maritim, dengan membuka dua program keahlian maritim di SMK Wisudha Karya, Kudus, Jawa Tengah, yaitu paket keahlian Nautika Kapal Niaga dan Teknika Kapal Niaga.
Dua paket keahlian tersebut bahkan telah memenuhi persyaratan ketat Standards of Training, Certification of Watchkeeping (STCW) 2010 dari International Maritime Organization. Dengan sertifikasi ini, lulusan SMK Wisudha Karya akan mendapat lisensi sebagai perwira pelayaran niaga untuk bekerja di kapal niaga di dalam maupun luar negeri.
Pada 2019, SMK Wisudha Karya akhirnya berhasil meluluskan angkatan pertama Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV dengan kompetensi dan lisensi internasional sebanyak 38 lulusan.
Untuk itu, pada Kamis (19/12), SMK Wisudha Karya menggelar Upacara Wisuda Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV Tahun 2019, bertempat di Lapangan SMK Wisuda Karya, Kudus, Jawa Tengah.
Dalam upacara wisuda tersebut, bertindak sebagai Inspektur Upacara Capt. Rudiana, M.Mar selaku Ketua Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI.
Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad mengatakan para Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV dari SMK Wisudha Karya telah memenuhi seluruh standar kompetensi untuk bekerja di kapal niaga manapun di dunia.
Ia meyakini kualitas lulusan perdana SMK Wisudha Karya memiliki daya serap yang tinggi dan dibutuhkan di berbagai perusahaan pelayaran niaga, baik di dalam maupun di luar negeri.
“Dengan kompetensi yang mereka miliki, para Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV SMK Wisudha Karya memiliki daya saing yang sangat tinggi untuk berkiprah di industri maritim, tidak hanya di Indonesia, namun juga secara global," ujar Primadi.
"Mereka telah melewati seluruh proses pembelajaran dengan kurikulum dan praktik yang sesuai dengan kebutuhan industri maritim dunia,” tutur Primadi.
Selain menjalani proses pendidikan selama tiga tahun di kelas, seluruh lulusan angkatan pertama ini juga memiliki bekal pengalaman yang mumpuni.
Usai masa pendidikan tiga tahun, mereka masih harus mengikuti praktik pra pelayaran (prala) dengan berlayar keliling Asia selama setahun penuh di atas kapal niaga.
Setelah proses pembelajaran dan praktik selama empat tahun, baru kemudian para taruna ini menjalani upacara wisuda dan mendapat gelar Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV.
Keunggulan kompetensi para perwira SMK Wisudha Karya ini juga tidak terlepas dari kemitraan sekolah dengan Djarum Foundation dan SMBC, yang memberikan peningkatan berbagai fasilitas proses belajar mengajar.
Fasilitas tersebut antara lain berupa Kongsberg K-Sim Navigation Simulator dari Norwegia. SMK Wisudha Karya menjadi satu-satunya SMK maritim di Indonesia yang yang memiliki peralatan canggih Class A Full Mission Bridge Simulator.
“Peningkatan kualitas sarana pembelajaran dan kurikulum tersebut akan membekali para taruna dengan pendidikan dan pelatihan yang memenuhi standar internasional. Hal ini penting jika kita ingin mendukung tenaga kerja lulusan sekolah pendidikan kelautan dalam menghadapi kebutuhan dan tujuan strategis maritim bangsa” Primadi menambahkan.
Dalam Upacara Wisuda Angkatan Pertama Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV ini juga digelar penandatanganan kerja sama (MoU) antara SMK Wisudha Karya dan PT. Dharma Lautan Utama Surabaya dan PT. Jembatan Nusantara Surabaya. Kesepakatan antara kedua pihak ini antara lain mencakup penyerapan perwira lulusan SMK Wisudha Karya untuk bekerja di perusahaan-perusahaan raksasa pelayaran Indonesia tersebut.
Kerja sama dengan para mitra industri ini menandai besarnya kepercayaan industri maritim terhadap kualifikasi yang dimiliki oleh para perwira lulusan SMK Wisudha Karya. (RO/OL-09)
Kecepatan angin maksimum di pusat siklon mencapai 35–40 knot dengan arah gerak ke Selatan-Barat Daya.
Harganas dimaksudkan agar masyarakat Indonesia ingat kembali akan pentingnya keluarga sebagai bagian penting dalam membangun bangsa dan negara.
BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada Jumat (23/10) hingga Sabtu (24/10).
ISAK tangis keluarga korban pascatragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumut, hingga kemarin (Minggu, 24/6/2018) masih terdengar.
Kepala STA Pasar Mantung Kantil Trimintoyo lewat staf informasi harga, Didik kepada Media Indonesia, Rabu (23/1), mengungkapkan sebanyak tiga pedagang mulai rutin memasok sekitar 25 ton sayur berbagai komoditas untuk masing-masing daerah di luar Jawa.
Transportasi laut diharapkan hubungkan pulau-pulau kecil di sekitar Babel.
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
Alat yang mereka ciptakan diberi nama alarm tanah longsor (ATL ) Necam. Ini berfungsi untuk memberikan peringatan dini bahaya bencana tanah longsor.
SMK ini memiliki kelengkapan laboratorium teknologi informasi komunikasi (TIK)
Siswa-siswa SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menjalani Patriot selama satu tahun kalender pendidikan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Pelatihan yang merupakan kerja sama PT Telkom unit CDC dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) ini menghadirkan pemateri pelatihan Syifa Afifah Qalbi dari PT Telkom Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved