Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KADER Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diminta untuk bersemangat dalam mencegah stunting. Hal itu penting demi masa depan bangsa Indonesia. Kehadiran kader posyandu strategis sebagai sarana pemberdayaan masyarakat, serta upaya investasi pembangunan manusia. Karena itu, perlu ada komitmen bersama untuk mencegah stunting.
Hal itu dikemukakan Bupati Klaten Sri Mulyani pada acara temu kader posyandu perwakilan se-Kabupaten Klaten di GOR Gelar Sena, Kamis (28/11/2019). Temu kader ini diikuti sekitar 2.600 kader. Untuk mencegah stunting, Sri Mulyani meminta kader posyandu agar terus berupaya dengan melakukan sosialisasi di masyarakat, terutama ibu hamil dan remaja sebagai calon ibu.
"Dana desa juga dapat digunakan untuk kegiatan pencegahan stunting," kata Sri Mulyani menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten Tjahjono Widodo menyebutkan berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskedas) 2018, stunting di Klaten mencapai 29,6% atau di bawah 30% stunting nasional.
baca juga: Serapan APBD Kota Cirebon masih Rendah
"Kalau dengan pengukuran tinggi badan pada Agustus 2019, stunting di Klaten 8,3% dan nasional 27,37% berdasarkan hasil SSGB atau studi status gizi balita di Klaten," jelasnya.
Bupati pada acara temu kader posyandu perwakilan dari 26 kecamatan menyerahkan piagam dan hadiah uang kepada pemenang lomba posyandu tingkat kabupaten dan provinsi. (OL-3)
Pemberian bingkisan secara simbolis diserahkan langsung Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang digelar di Puskesmas Pembantu Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (15/7).
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama BNI meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Kota Tangerang, Banten.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan angka stunting.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved