Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SELAMA 12 jam dari hari Senin (18/11/2019) pukul 18.00-24.00 hingga Selasa (19/11/2019) pukul 00.00-06.00, terjadi 18 kali gempa di puncak Gunung Merapi. Gempa tersebut meliputi gempa guguran, gempa fase banyak (hybrid), gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh.
Dalam laporannya, petugas Pos Pengamat Gunung Merapi, Heru Suparwaka menyebutkan, dalam 12 jam tersebut terbanyak gempa fase banyak atau hybrid yang terjadi sebanyak 8 kali dengan amplitudo pada kisaran 2-4 milimeter dan durasi antara 6 hingga 10 detik, disusul gempa guguran sebanyak 7 kali dengan amplitudo 2- 64 milimeter dan durasi 11-51
detik.
"Gempa vulkanik dalam dan tektonik jauh masing-masing sekali," katanya.
Pada periode pengamatan tersebut, cuaca berawan, mendung dan sempat terjadi hujan dengan volume 2 milimeter per hari dan angin bertiup lemah ke arah barat. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 m di atas puncak kawah. Hingga saat ini, status masih Waspada atau Level II.
Masyarakat diminta waspada terhadap potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Pasuruan
"Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif," terang Heru. (OL-3)
Jalan Trans-Flores Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air.
Erupsi atau letusan eksplosit Gunung Lewotolok terus berlangsung dan menunjukkan peningkatan.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik," kata dia.
KEMENTERIAN Kesehatan Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal,
Pihak berwenang Filipina mengingatkan Selasa (14/1), Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu.
Surono menuturkan, letusan gunung merapi tersebut disebabkan oleh kantung magma yang sudah mendekat ke permukaan.
Para peneliti dari Universitas Tohoku, Jepang, menemukan gunung api baru berukuran kecil yang disebut Petit-spot.
Hal itu dikatakan Presiden di Taman Nasional Gunung (TNG) Merapi, Jurang Jero, Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved