Selama 12 Jam Gempa di Merapi Didominasi Fase Banyak

Agus Utantoro
19/11/2019 07:59
Selama 12 Jam Gempa di Merapi Didominasi Fase Banyak
Erupsi Gunung Merapi yang dilihat dari gardu pandang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (17/11/2019).(Antara )

SELAMA 12 jam dari hari Senin (18/11/2019) pukul 18.00-24.00 hingga Selasa (19/11/2019) pukul 00.00-06.00, terjadi 18 kali gempa di puncak Gunung Merapi. Gempa tersebut meliputi gempa guguran, gempa fase banyak (hybrid), gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik jauh.

Dalam laporannya, petugas Pos Pengamat Gunung Merapi, Heru Suparwaka menyebutkan, dalam 12 jam tersebut terbanyak gempa fase banyak atau hybrid yang terjadi sebanyak 8 kali dengan amplitudo pada kisaran 2-4 milimeter dan durasi antara 6 hingga 10 detik, disusul gempa guguran sebanyak 7 kali dengan amplitudo 2- 64 milimeter dan durasi 11-51
detik.

"Gempa vulkanik dalam dan tektonik jauh masing-masing sekali," katanya.

Pada periode pengamatan tersebut, cuaca berawan, mendung dan sempat terjadi hujan dengan volume 2 milimeter per hari dan angin bertiup lemah ke arah barat. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 m di atas puncak kawah. Hingga saat ini, status masih Waspada atau Level II.

Masyarakat diminta waspada terhadap potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.

baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Pasuruan

"Masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif," terang Heru. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya