Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
POLRES Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) menggelar Resonansi Kebangsaan dan Keberagaman sebagai upaya mencegah paham radikalisme. Acara itu juga upaya mempertahankan Pancasila sebagai asas berbangsa dan bernegara. Acara pada Kamis (7/11/2019) langsung dipimpin Wakapolres Kebumen Komisaris Prayudha Widiatmoko. Pesertanya adalah anggota Polres baik Perwira, Bintara, Kapolsek, dan seluruh Polwan Polres Kebumen.
"Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut kegiatan serupa yang telah dilaksanakan oleh seluruh Polda seluruh Indonesia," kata Prayudha Widiatmoko.
Ia mengatakan kegiatan Resonansi Kebangsaan dan Keberagaman perlu dilakukan untuk memberikan pemahaman pentingnya peran personel polisi, polwan, dan anggota Bhayangkari dalam turut serta mencegah radikalisme karena dapat mengancam keutuhan NKRI.
"Paham radikalisme, intoleransi dan anti pancasila dengan dibungkus agama sudah merambah ke seluruh lini bangsa Indonesia. Hal tersebut juga bisa menjadi tameng bagi kelompok mereka ketika dilakukan penindakan tegas dianggap terjadi kriminalisasi, hal ini perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin dari institusi Polri," tambahnya.
Dia menambahkan latar belakang dilaksanakan kegiatan ini adalah mencegah anggota Polri khususnya Polres Kebumen agar tidak ada yang terpapar radikalisme dan terorisme.
baca juga: Purwakarta Targetkan Desa Berinternet
"Kita mempunyai dasar negara yaitu Pancasila, mari kita pelajari lagi dasar negara guna mencegah paham-paham radikal masuk. Saya menekankan saling memahami karakter lingkungan kita, apabila sudah ada indikasi kearahan inklusivitas agar saling mengingatkan. Jangan sampai ada duri dalam daging di tubuh Polri," pungkas Kapolres. (OL-3)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved