Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
SAMPAH plastik yang bertebaran pada jalan Trans-Flores jalur Mbay-Ende di sekitar Desa Ngegedhawe membuat Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, menginstruksikan pejabat desa dan semua warga untuk menggemboskan ban sepeda motor dan mobil para pembuang sampah sembarangan di pinggir jalan Desa Ngegedhawe.
Don juga meminta pemuda sekitar desa agar selalu melakukan ronda setiap malam karena banyak pembuang sampah beraksi di malam hari.
"Kalau dapat orang buang sampah kasih gembos dia punya ban motor. Kalau tanya siapa yang suruh, maka bilang bupati yang suruh," tegas Don.
Pernyataan Don ini disampaikan pada pelantikan penjabat Kepala Desa Ngegedhawe, Kamis (31/10). Don kesal karena tempat yang sudah dibersihkan, kembali kotor dalam waktu seminggu.
"Kalau bisa kamu anak muda mulai ronda, sembunyi di balik batu lalu foto atau video upload di medsos biar yang buang sampah tahu rasa, biar publik yang mengahakimi," tutur Don.
Baca juga: Menikmati Burung Pelikan Australia di Nagekeo
Maraknya aksi buang sampah sembarangan sudah dikeluhkan warga sekitar jalan luar kota dari km 5 hingga 8. Menurut warga, pembuangan biasa dilakukan pada malam hari dari arah kota Mbay.
Pembuangan dengan menggunakan karung, kebanyakan berupa sampah plastik serta bekas popok bayi. Upaya pembersihan dengan melibatkan para pegawai negeri sipil tak membuahkan hasil. Upaya pelarangan dengan memasang plang tidak juga berhasil.
Tak hanya warga, keluhan juga disampaikan sejumlah pengguna jalan yang hendak menuju Ende. Mereka kesal lantaran tempat yang harusnya jadi lokasi peristirahatan sementara membuat mereka tidak betah berlama-lama karena aroma sampah serta pemandangan menjadi tidak elok dan menarik dalam foto.
"Savana yang bagus tidak indah gara-gara popok bayi, orang baru mau masuk kota langsung malas memang," keluh seorang pemotor yang kebetulan lewat, Rudy.(OL-5)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved