Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KELANGKAAN gas elpiji ukuran 3 kg di Kabupaten Aceh Utara dan Pidie diduga akibat permainan spekulan atau pengecer liar. Saat ini harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kg di Kecamatan Matangkuli, Paya Bakong dan Pirak Timu, Aceh Utara yang semula Rp18 ribu per kg dijual menjadi Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kg.
Itu pun warga harus membeli gas di kios atau warung milik pengecer ilegal. Sedangkan di pangkalan atau pengecer resmi sering tidak ada stok. Sulitnya mendapatkan gas melon itu pada pengecer resmi ditengarai karena pihak pangkalan sering menjual ke pengecer ilegal.
"Kalau pangkalan menjual langsung ke warga harganya paling mahal Rp20.000/tabung. Tapi bila mereka memasok ke pengecer ilegal, tentu harganya lebih mahal lagi yaitu mencapai Rp25.000. Terus pengecer menjual lagi ke masyarakan dengan harga lebih mahal yaitu Rp30.000 hingga Rp40.000/tabung" kata Nurdin, tokoh masyarakat Kecamatan Matangkuli, Rabu (30/10).
Kondisi tidak jauh berbeda juga mewarnai kawasan Kabupaten Pidie. Pihak pangkalan atau distributor besar sering memasok elpigi saat malam hari. Itu dilakulan supaya sulit terpantauan oleh warga ketika gas itu dijual ke pengecer ilegal.
baca juga: Petani Kupang Mulai Panen Raya
"Ini aksi kejahatan serous terhadap masyarakat. Kalau warga membeli dengan harga mahal stok di kios itu ada. Tapi bila kita minta dengan harga HET pasti mereka mengatakan kehabisan stok" tutur Ikwan, warga Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie. (OL-3)
15 ribu pangkalan resmi LPG 3 kg bersubsidi memiliki ciri-ciri di lokasi penjualan ada plang penanda yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi, HET, nama agen dan call center.
Pada tingkatan pengecer harga terpantau antara Rp25.000 hingga Rp28.000. Sementara HET yang sudah ditentukan adalah Rp18.000 per tabung.
MASYARAKAT Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi kesulitan mendapatkan gas bersubsidi ukuran 3 Kg (gas melon)
POLDA Kalimantan Selatan menangkap sedikitnya 15 orang dari 15 kasus praktik penyimpangan gas LPG 3 kilogram bersubsidi (gas melon) sepanjang 2020 di wilayah tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Temanggung Heri Kardono mengatakan, tahun 2020 lalu kuota gas bersubsidi untuk Temanggung sebanyak 21 metrik ton. Jumlah itu setara dengan 7 juta tabung gas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved