Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Terobosan Baru Cegah Demam Berdarah Tanpa Fogging

Surya Sriyanti
23/10/2019 14:08
Terobosan Baru Cegah Demam Berdarah Tanpa Fogging
Memasuki musim penghujan nyamuk penyebab demam berdarah cepat berkembang biak. Dinkes Kalteng telah mengantisipasi tanpa fogging.(Antara)

KALIMANTAN Tengah sudah memasuki musim penghujan. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya 14 kabupaten/kota yang merupakan endemik demam berdarah. Untuk mengantisipasi hal itu Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng lakukan terobosan baru dengan membuat alat perangkap nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan pihaknya tidak lagi merekomendasikan fogging karena akan membuat predator pemakan nyamuk ikut mati. Seperti juga laba-laba bisa membuat nyamuk kenal dan merusak lingkungan.

"Namun saat ini kita sudah lakukan pencegahan dengan membuat alat perangkap nyamuk dari botol bekas air mineral." Ujarnya.

Caranya sangat sederhana. Yakni botol air mineral dimodifikasi agar nyamuk bisa bertelur dan berkembang jadi larva. Namun larva tidak bisa keluar karena ditutup.

"Ini sedang kita ujicoba. Semoga dengan cara ini bisa menurunkan angka demam berdarah," tegasnya.

Upaya lain yang dilakukan pihaknya, lanjut Suyuti yakni  meminta tenaga medis untuk lebih cepat bertindak dan jangan terlambat mengambil langkah karena taruhannya nyawa.

Ia meminta tim medis dilapangan seperti puskesmas ketika melihat anak panas sudah 2 hari segera lakukan pemeriksaan darah.

baca juga: Polisi Siap Periksa 10 Saksi Terkait Kebakaran Pipa Minyak

"Kita tidak bisa lagi sekarang menduga-duga, segera lakukan  pemeriksaan laboratorium," tegasnya.

Diakuinya memang beberapa puskesmas belum ada laboratorium. Dinas Kesehatan Kalteng  mendorong pengadaan alat kesehatan dan tenaga laboratorium di puskesmas. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya