Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEBIT air waduk Riam Kanan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan terus menurun dan kritis akibat kemarau panjang. PLN wilayah Kalsel-Kalteng terpaksa hanya mengoperasikan satu dari tiga unit pembangkit PLTA Ir PM Noor untuk penghematan bahan baku air waduk Riam Kanan. Sejak Juli hujan belum turun di wilayah sekitar waduk, meski hujan mulai turun di sejumlah daerah di Kalsel. Hal ini menyebabkan debit air waduk terus menurun dan sampai taraf kritis.
"Debit air waduk Riam Kanan terus menurun setiap hari karena tidak ada penambahan debit air atau hujan sejak beberapa bulan terakhir," ungkap Manager PLTA Ir PM Noor, Arsyad, Minggu (20/10).
Saat ini debit air waduk Riam Kanan 54,45 meter berada dalam status kritis dengan standar batas normal ketinggian air waduk adalah 58-60 meter. Sementara level terendah ketinggian air waduk yang bisa untuk operasi pembangkit adalah 53-54 meter. Terus surutnya waduk Riam Kanan ini diperkirakan akan berlanjut. BMLG memprediksi musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober. Penurunan debit air waduk berpengaruh pada operasional pembangkit PLTA Ir PM Noor.
Dikatakan Arsyad, pihaknya terpaksa menghentikan operasional dua dari tiga pembangkit yang ada.
"Kita hanya mengoperasikan satu unit pembangkit. Itu pun dengan kondisi tiga jam operasi satu jam stop secara bergiliran dengan tujuan untuk menghemat air," ujarnya.
PLTA Ir PM Noor merupakan pembangkit penunjang pasokan energi listrik pada sistem kelistrikan Kalsel-Kalteng. Selain untuk keperluan operasional pembangkit, waduk Riam Kanan juga menjadi sumber air baku utama PDAM di tiga wilayah yakni Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin. Surutnya air waduk Riam Kanan juga kerap merugikan petani keramba karena asam air meningkat menyebabkan ikan keramba mati.
Sabran, petani keramba dari Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio yang lokasinya di sekitar waduk mengatakan banyak petani harus memanen ikan sebelumnya waktunya. Penyebabnya adalah kurangnya pasokan air waduk dan dikhawatirkan bisa menyebabkan ikan mati.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyudin Ujud mengatakan hingga kini lima kabupaten di Kalsel tercatat masih mengalami bencana kekeringan. Kondisi kekeringan tahun ini masuk kategori Kekeringan Ekstrim atau parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
baca juga: Dua Desa di Nagekeo Alami Kekeringan Terparah
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat ada puluhan kecamatan di lima kabupaten dari 13 kabupaten/kota di wilayah tersebut mengalami kekeringan. Meliputi Kabupaten Barito Kuala, Banjar, Kotabaru, Balangan dan Tanah Laut. (OL-3)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved