Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PIHAK kepolisian menduga kuat pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto, Syahrial Alamsyah, terpapar paham radikal setelah merantau dari Kota Medan, Sumatra Utara.
Sebelum merantau, Syahrial bermukim Kecamatan Medan Deli, Kota Medan. Pada 2017 ia dan keluarganya pindah ke Pulau Jawa. "Mungkin di sanalah yang bersangkutan terpapar paham radikal," kata Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto di Medan, Jumat (11/10).
Kapolda Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto (MI/Yoseph Pencawan)
Karena itu, lanjut dia, pihak kepolisian meyakini kakak ipar Syahrial, Risnawati, yang tinggal di Kecamatan Medan Deli tidak terlibat dalam tindakan penyerangan tersebut.
Sejumlah petugas polisi yang mendatangi rumah Risnawati, jelas dia, hanya ingin memastikan Syahrial memang berasal dari Medan.
Baca juga: Fitria Diana Dikenal Pendiam setelah Bercadar
Polisi, sambung Agus, juga sudah dapat memastikan Risnawati dan keluarganya tidak terkait apapun dengan jaringan teroris yang diduga diikuti Syahrial.
Sebelumnya, Kepala Lingkungan (Kepling) 5 Rizaldi mengungkapkan wilayahnya tidak pernah dimasuki kelompok-kelompok yang memiliki paham radikal. "Di sini tidak pernah ada pengajian yang aneh-aneh," tegasnya. (X-15)
Kompensasi itu diberikan karena Wiranto dianggap se bagai korban dari tindak pidana terorisme
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan Kemenkeu memberikan kompensasi Rp37 juta kepada mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai korban terorisme
Binsar menjelaskan, ada tiga terdakwa dalam kasus itu yakni Samsudin alias Ending, Fitri Diana alias Fitri Adriana, dan Syahrial Alamsyah alias Abu Hara.
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Prabowo Subianto mengutuk semua bentuk tindakan radikalisme, terorisme dan kekerasan.
Wiranto keluar dengan berjalan kaki dengan ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Terawan. Ia juga bersalaman dengan Terawan sebelum memasuki mobil.
Dedi menyebut ada tiga senjata berjenis sama yang digunakan saat peristiwa itu terjadi. Ia juga mengungkap bahwa Abu Rara mengajak anak perempuannya saat itu.
Kunjungan Jokowi di RSPAD Gatot Soebroto hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Selain memberi bunga, pria yang baru selesai melewati tahapan operasi pengangkatan serpihan granat nanas di kakinya itu mendoakan agar Wiranto dan dirinya cepat pulih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved