Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DPD I Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belakangan merasa diserang oleh kelompok Persaudaraan Pemuda Golkar (PPG) yang mendesak diadakan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Golkar DIY.
Menanggapi hal terebut, AR Simatupang selaku Wakil Ketua DPD I Golkar DIY Bidang Hukum di Kantor DPD I Golkar DIY mewakili Ketua DPD I Partai Golkar DIY, Haryadi Suyuti menegaskan, DPD 1 Partai Golkar DIY tidak akan menggelar Musdalub.
"Musdalub. Itu ada aturannya. Di DIY tidak ada kondisi mendesak diadakannya Musdalub. DPD Golkar di kabupaten kota tenang-tenang
saja," kata dia di Kantor DPD I Partai Golkar DIY, Rabu (9/10) siang.
Ia menjelaskan, Partai Golkar DPD I DIY berjalan biasa, tertib dan lancar sesuai mekanisme. Menurut jadwal, Munas Partai Golkar akan berlangsung pada Desember 2019 dan Musda tingkat provinsi dilaksanakaan tiga bulan setelah itu.
"Saya tidak tahu motifnya apa? Namun, Musda sudah pasti waktunya dan tinggal sebentar lagi," kata dia.
Ia pun tegas mengatakan apabila ada yang mencoba anarkis menuntut musdalub, pihaknya akan menyerahkan hal tersebut ke polisi. Menurut dia, penyampaian ketidakpuasan ada mekanismenya, yaitu melalui DPD tingkat II, kemudian dibawa ke DPD tingkat I. Sampai sekarang, kata dia, tidak ada surat resmi dari DPD tingkat II terkait ketidakpuasan tersebut.
Ia mengatakan, jika hasil Pemilu 2019 di DIY yang dijadikan alasan, kata dia, DPD I Partai Golkar DIY sudah melakukan evaluasi dan menerima dengan legowo hasil Pemilu 2019. Menurut dia, keinginan untuk mengganti sosok Hariyadi Suyuti sebagai Ketua DPD I Partai Golkar pun dinilai tidak tepat.
"Pak Hariyadi merupakan aset Golkar karena dia juga Wali Kota Yogyakarta," kata AR Simatupang.
Menurut dia, tidak masuk akal ketika Golkar sedang berjuang agar kadernya menang dalam pemilihan kepala daerah, dan Hariyadi Suyuti yang sudah jadi kepala daerah malah diminta mundur. Sebelumnya, kelompok yang menyatakan diri mereka Persaudaraan Pemuda Golkar (PPG) mendesak dilengserkannya Ketua DPD I Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Haryadi Suyuti lewat Musdalub.
Wakil Koordinator PPG DIY Ikhwan Setiawan di Yogyakarta, Minggu 6 Oktober 2019, di Bantul, mendesak segera menggelar musdalub.
"Harapan kami sebelum munas (musyawarah nasional)," kata dia.
baca juga: Likuefaksi Pernah Terjadi di Poso
Musdalub, kata dia, upaya menyelematkan Partai Golkar DIY. Mereka menilai kepemimpinan Haryadi Suyuti sudah tidak bisa diteruskan dan diharapkan setelah kegagalan Partai Golkar DIY pada Pemilu 2019. Golkar kehilangan tiga kursi, dari delapan menjadi lima kursi. Dan kader Golkar gagal menempati pimpinan DPRD DIY. (OL-3)
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Politikus Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, menantang pihak-pihak yang mendorong digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk berani muncul ke publik.
Munculnya Bahlil sebagai caketum bukan keinginan dari akar rumput dan elite internal Golkar.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Pihak Istana menanggapi isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang belakangan mengaitkan Partai Golkar dengan dinamika internal dan dugaan keterlibatan Istana.
KETUA Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah isu Munaslub Partai Golkar dan pergantian Ketua Umum Bahlil Lahadalia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved