Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Saat Pemaparan Ibu Kota Baru Lampu Mati

Rudi Agung
03/10/2019 10:18
Saat Pemaparan Ibu Kota Baru Lampu Mati
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro(MI/Rudi Agung )

PEMAPARAN Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro tentang ibu kota baru dihiasi insiden kecil. Di tengah pemaparan, tiba-tiba suasana di Hotel Novotel Balikpapan, gelap. Seluruh ruangan gelap gulita. Saat itu, pemaparan Bambang sudah berjalan sekitar 15 menit. Tapi mendadak seluruh penerangan dalam ruangan mati. Peristiwa ini memantik canda Bambang.

"Ini kenapa jadi gelap? Tapi mick nya masih nyala," seloroh Bambang, saat terjadi insiden mati lampu, Selasa, (2/10).

 Kala itu, Bambang tengah menjelaskan alasan pemindahan ibu kota memilih Luar Jawa. Penjelasan Bambang disampaikan pada acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai Ibu Kota. eristiwa unik itu berlangsung  pukul 16.00 Wita.

"Indonesia ke depan harus bisa beralih. Dari ketergantungan SDA menjadi manufaktur dan jasa. Di luar Jawa, kita dorong pembangunan berbasis  hilirisasi," ujarnya.

Selang lima menit kemudian, layar utama dalam ruangan ballroom hotel menyala. Diikuti lampu ruangan ballroom, sekitar tujuh menit kemudian. Dialog nasional itu dihadiri empat menteri. Selain Bambang, juga Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Hadir pula Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Sigit Hardwinarto, mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Selain Bambang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk konsep kawasan ibu kota, pihaknya menggela sayembara desain kawasan ibu kota baru.

"Urban desainnya. Belum detail desainnya. Nanti masing-masing gedung kan ada detail desainnya. Jadi masterplan kita sayembarakan. Kita launching mulai hari ini," ujar Basuki.

Sayembara ini terbuka untuk umum. Baik WNI maupun non WNI, perseorangan juga kelompok. Untuk kelompok, pemimpinnya harus memiliki kompetensi di
bidang arsitektur atau perencanaan kota. Pendaftaran sayembara berlangsung 3-18 Oktober 2019 dan penyetoran hasil karya pada 18-29 November 2019. Sayembara ini menyediakan hadiah menggiurkan.

baca juga: Warga Terserang ISPA, Layanan Kesehatan Siaga 24 Jam di Riau

"Totalnya Rp5 miliar. Pemenang pertama, Rp2 miliar, kedua Rp1.250.000.000, dan pemenang ketiga Rp1 miliar. Juara harapan 1 Rp 500 juta, juara harapan 2, Rp 250 juta," rinci Basuki. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya