Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKSI Cepat Tanggap (ACT) bekerja sama dengan BPBD Sumut dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang ada di Riau. Aksi bantuan itu dilakukan karena adanya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau, dan meninggalkan penderitaan bagi warga di sana. Banyak korban
berjatuhan akibat terpapar kabut asap yang begitu pekat.
Kepala Cabang ACT Sumut Fadhli Septavianra mengatakan bantuan yang dikirimkan ini merupakan bantuan dari para donatur dan mitra ACT Sumut yang mewakili warga Sumatra Utara yang peduli dengan para penyintas asap karhutla.
"Bantuan ini terkumpul lebih dari 12 ton, yang terdiri dari beras, susu UHT, infus Nacl, kacang hijau, masker, dan air mineral," ujar Fadhli di Medan, Selasa (1/10).
Bantuan ini dilepas di halaman Kantor BPBD Sumut Jalan Medan Binjai km 10,3 No 8 Medan. Sebanyak 12 ton bantuan itu dibawa dengan dua armada truk.
"Bantuan warga Sumatra Utara ini akan melewati belasan kabupaten kota di Sumatra Utara dan akan berhenti di Kota Pekanbaru. Di sana akan diterima oleh ACT Riau," terang Fadhli.
baca juga: Ganjar Duga Ada Pihak Mendesain Demo Mahasiswa dan Pelajar
Ia menambahkan, sebelumnya ACT Sumut juga telah memberangkatkan 10 relawan untuk membantu mengatasi darurat asap akibat Karhutla di Provinsi Riau.
"Relawan yang diberangkatkan, tidak hanya mengatasi asap, tapi juga membantu masyarakat yang mengalami sakit akibat pengaruh kabut asap yang cukup tebal," ujarnya. (OL-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved