Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TEWASNYA sembilan warga asal Minang dalam kerusuhan berdarah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pekan lalu, membuat Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bergegas datang ke Papua. Tujuannya, membantu rencana kepulangan warga ke kampung halaman.
Namun, tim yang dipimpin Wakil Gubernur, Nasrul Abit, mendapati fakta berbeda. “Selain warga yang memang ingin pulang ke Minang untuk sementara, ternyata banyak juga yang ingin bertahan di Wamena dan ke Jayapura untuk menenangkan diri sementara,” jelas Nasrul.
Mereka yang ingin tinggal, tambahnya, sudah menganggap Wamena ialah kampung sendiri. Ada yang juga lahir dan besar di Wamena.
Untuk melindungi mereka, Nasrul pun meminta aparat setempat meningkatkan keamanan bagi warga. “Mereka yang masih ingin tinggal di Wamena meminta kami berkoordinasi dengan Pemprov Papua dan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terkait dengan keamanan dan kedamaian.”
Keinginan warga berdarah Minang itu disambut Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang juga menemui Nasrul Abit. “Pak Lukas ingin perantau asal Minang tetap berada di Papua. Ia berjanji akan meningkatkan kemanan dan kenyamanan bagi perantau,” papar Nasrul.
Gubernur Papua juga menyampaikan rasa duka dan belasungkawa atas banyaknya korban yang meninggal pada kerusuhan itu. “Kita semua berduka, prihatin, dan sedih,” sambungnya.
Dalam pengamatan Nasrul, kondisi Wamena sudah terkendali. “Aparat keamanan telah meningkatkan patroli dan pengamanan. Kami sudah minta aparat keamanan bertindak tegas untuk menjaga keamanan masyarakat. Semoga semua ini segera berakhir dan tidak terulang lagi di masa-masa mendatang,” tambahnya.
Kondisi pengungsi juga baik karena bantuan sudah mengalir dari banyak pihak. Pertamina, misalnya, kemarin, memberikan bantuan sembako dan peralatan tidur senilai Rp50 juta.
Kemarin, Pemprov Sulawesi Selatan juga mengutus Wakil Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Sekda Abdul Hayat Gani datang ke Wamena. Mereka menyaksikan proses evakuasi warga dari Wamena ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Ada 174 warga dan anak-anak warga perantau yang sudah tiba.
“Kami datang untuk menjamin keamanan warga asal Sulawesi Selatan. Pemprov Sulsel juga memastikan anak-anak korban kerusuhan bisa tetap melanjutkan pendidikan di Makassar tanpa harus memakai surat pindah,” papar Abdul Hayat.
Dari dialog yang ia lakukan dengan sejumlah warga asal Sulawesi Selatan, ada beberapa anak yang masih takut jika kembali sekolah di Wamena. “Ada trauma yang mendalam. Ini jadi tugas kita bersama untuk melakukan pemulihan.” (YH/LN/N-2)
ANGGOTA Komisi XIII DPR RI, Yan Permenas Mandenas, menyoroti masih maraknya tambang ilegal di Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya dan Papua Barat.
TNI mengerahkan sejumlah Helikopter Caracal untuk menjemput mereka beserta orang tuanya yang tinggal di pelosok, pedalaman hutan dan pegunungan yang sulit dijangkau.
Dengan meningkatnya kapasitas penyaluran kredit yang terjamin, peluang ekonomi masyarakat Papua pun terbuka lebih luas.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
KETUA Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur Papua, Panji Agung Mangkunegoro menuding aparat kepolisian melakukan penganiayaan terhadap dirinya saat aksi di Bandara Sentani, Papua
Para peserta merupakan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Papua Selatan dan UNJ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved