Kapolda Papua Fokus Tangani Korban dan Pengungsi

KAPOLDA Papua Irjen Paulus Waterpau mengatakan akan fokus melakukan penanganan terhadap korban dan pengungsi di beberapa wilayah yang berdampak dari rangkaian kericuhan di Wamena.

"Yang pertama kita harus coba selesaikan dulu, rampungkan dulu korban-korban, mulai ada yang sakit, kemudian yang kemarin meninggal dunia, sudah bisa dibantu, sekarang ada sedang yang mengungsi, baik yang ada di Wamena maupun yang ada di sekitar Jayapura, Sentani," kata Paulus, di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Dalam penanganan nantinya, kata Paulus, ia akan berkoordinasi dengan Pemda setempat dan stakeholder terkait lainnya agar bisa bersinergi menyelesaikan permasalah yang terjadi pascakericuhan.

"Saya pikir kita harus coba membangun sinergitas bersama ya karena kemampuan kita juga terbatas kemudian situasinya seperti itu, diperlukan perbantuan dari semua pihak terutama para tokoh agama tokoh masyarakat, tokoh adat, dan juga terutama pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang ada," sebutnya.

Baca juga: Wamena bukan Konflik Etnik

Setelah terbentuk sinergitas dengan semua pihak terkait, kata Paulus, pihaknya akan melanjutkan dengan upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi. Sehingga situasi dan kondisi kondusif nantinya akan terus terjaga demi kebaikan bersama.

"Ini kan amanah, amanahnya jaga situasinya seperti ini kan, jadi paling tidak, ya saya bersyukur. Kita lanjutkan dengan upaya-upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi, saya pikir itu yang utama ya," pungkasnya.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9) lalu. Aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan peserta itu berujung pada perusakan fasilitas publik hingga kantor bupati setempat.

Kerusuhan tersebut menyebabkan 32 orang meninggal dunia, 77 orang luka-luka, dan 1.500 warga pendatang mengungsi dari Wamena, Papua. (OL-2)