Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Pencegahan Rabies Perlu Pendekatan Sektoral

Arnoldus Dhae
28/9/2019 12:46
Pencegahan Rabies Perlu Pendekatan Sektoral
Pemerintah akan melibatkan semua sektor dan masyarakat agar Indonesia bebas dari rabies.(MI/Arnoldus Dhae )

KEMENTERIAN Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berkolaborasi dengan kementerian lain untuk meningkatkan kolaborasi bahaya rabies. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan untuk pencegahan serta pengendalian rabies perlu pendekatan sektoral.

"Berbagai program pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan rabies pun menjadi tanggung jawab bersama khususnya instansi yang menangani aspek kesehatan, instansi yang menangani kesehatan hewan dan pemerintah daerah yang mengkoordinir masyarakat," ungkap Diarmita, saat puncak peringatan Hari Rabies Sedunia, di Denpasar, Sabtu (28/9).

Acara Hari Rabies Sedunia ini dilaksanakan oleh Ditjen PKH, Kementerian Pertanian bersama mitra dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia dan didukung oleh Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Menurut Diarmita, tema nasional yang diangkat pada tahun ini ialah Vaksinasi Tuntas, Rabies Bebas yang merupakan turunan dari tema global yakni Vaccinate to Eliminate. Tema ini mengandung pesan bahwa vaksinasi merupakan cara terbaik untuk bisa membebaskan Indonesia dari Rabies, khususnya pada wilayah-wilayah yang masih endemis Rabies.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kasus rabies pada hewan dan manusia di suatu daerah. Pertama adalah  kesadaran masyarakat dalam memelihara hewan yang baik dan benar untuk vaksinasi rutin.

"Kedua, pengetahuan masyarakat tentang bahaya rabies, dan ketiga kesadaran dan kemauan masyarakat untuk melaporkan kasus gigitan hewan penular rabies ke fasilitas kesehatan. Keempat, kesadaran masyarakat untuk segera mendapat pengobatan sesuai SOP setelah digigit hewan penular rabies. Dan kelima perpindahan penduduk dan lalu lintas penduduk dengan membawa hewan peliharaan dari satu wilayah ke wilayah lainnya," pungkas Diarmita.

baca juga: Warga Brebes Syukuran Gelar Ratiban

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menambahkan pengendalian rabies bisa dilakukan dengan penerapan One Health, yakni penanggulangan masalah zoonosis secara multi sektor. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya