Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meminta Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan di wilayahnya tetap siaga. Hujan yang turun di hampir seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir, beberapa hari belakangan dinilai memang efektif menurunkan jumlah titik api. Bupati OKI Iskandar menegaskan meski titik api berkurang namun bukan berarti status siaga dampak karhutla dicabut.
"Saya ingin mengajak untuk mengukuhkan semangat dan komitmen untuk mencegah terjadinya lagi kebakaran lahan," kata Iskandar saat Rakor Evaluasi Pengendalian Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan di Kantor Bupati OKI, Kamis (26/9).
Iskandar mengakui kebakaran lahan telah menjadi preseden buruk bagi kabupaten OKI. Namun upaya yang dilakukan sudah maksimal untuk mencegah maupun menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Kalau hot spot banyak karena luasnya wilayah OKI. Tapi tahun ini berkat kerja keroyokan jumlahnya jauh menurun dari 2015," ungkapnya.
Iskandar juga menolak anggapan bahwa OKI jadi daerah penyumbang asap.
"Ini boleh kita cermati lagi. Apakah asapnya benar dari OKI. Apakah angin itu bertiupnya statis. Tapi tidak usah kita cari persolan itu, yang penting fokus kita adalah mencegah kebakaran kembali terjadi," ungkap Iskandar.
Kepada perusahaan pemegang konsesi lahan Iskandar untuk tetap komitmen dalam pencegahan. Tidak hanya diareal HGU juga menjaga radius sekitar.
"Komitmen perusahaan bisa dilihat berapa besar anggaran yang disediakan untuk penanggulangan karhutla. Sekarang tidak perlu diminta cukup kesadaran masing-masing karena akan menjadi catatan bagi Pemda," jelasnya.
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengungkap hujan yang turun pada beberapa hari belakangan efektif menurutkan titik panas dan titik api di Kabupaten OKI.
"Data terakhir kami pantau ratusan hotspot yang muncul beberapa pekan terakhir, kini turun drastis jadi 15 titik hari ini," ungkapnya.
Menurut Listiadi, berdasar data dari BMKG hujan masih bersifat anomali atau belum permanen.
"Prediksi BMKG Hujan turun dalam beberapa hari terakhir. Namun amun belum menandakan musim kemarau telah berakhir. Untuk itu upaya siaga kita jangan kendor," ujar Listiadi.
baca juga: Gempa Ambon Tewaskan Tiga Orang
Sementara itu, Dandim 0402 OKI/OKI, Letkol Inf Riyandi mengatakan dalam mencegah dan mengendalikan karhutla harus melibatkan masyarakat.
"Jadi di balik framingnya satgas yang membantu masyarakat bukan sebaliknya. Dengan itu, upaya penanggulangan efektif dilakukan," jelasnya. (OL-3)
Sebagai negara dengan area hutan yang didominasi oleh lahan gambut, komitmen pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan dan mitigasi karhutla dinilai masih harus terus ditingkatkan.
Berdasarkan informasi, bibit kelapa sawit yang ditanami telah mencapai seluas 1 hektare (ha) di lokasi karhutla yang menghanguskan sekitar 50 ha lahan gambut.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi selama 10 hari, sejak 10 hingga 19 Agustus 2025.
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Sejumlah langkah strategis yang dilaksanakan oleh Polri, TNI, BNPB, BMKG, instansi terkait, relawan dan elemen masyarakat, khususnya di Kalbar sudah berjalan baik dan kompak.
PEMERINTAH memastikan penegakan hukum menjadi instrumen utama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring meningkatnya potensi kebakaran di berbagai wilayah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved