Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

8 Orang Asal Pesisir Selatan Meninggal dalam Kerusuhan Wamena

Yose Hendra
24/9/2019 18:46
8 Orang Asal Pesisir Selatan Meninggal dalam Kerusuhan Wamena
Suasana di Wamena saat kerusuhan terjadi, Senin (23/9).(Istimewa )

SEBANYAK 8 orang perantau Minang, asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menjadi korban meninggal dalam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (23/9). Selain itu, dua orang lagi saat ini masih menjalani perawatan akibat kena panah dan mengalami luka-luka

Ketua DPW Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua Zulhendri Sikumbang, mengatakan, hingga Selasa (24/9),  masih tercatat 8 orang meninggal. Mereka adalah Syafrianto, Jefri Antoni, Hendra, Rizky (anak Syafrianto), Ibnu, Iwan, Nofriyanti, Yoga Nurdi Yakop. Sementara dua orang dalam kondisi kritis dan tengah dirawat adalah Putri (istri Syafrianto) dan Isal (suami Nofryanti).

"Putri telah dibawa ke RS di Sentani. Saya monitor, ia mengalami kritis karena panah menancap di badan. Malam ini dioperasi," ujarnya, saat dihubungi via telepon, Selasa (24/9).

Para korban merupakan perantau Minang yang sudah lama di Wamena. Zulhendri menceritakan, kejadian berlangsung begitu cepat. Mereka (perantau Minang) yang menjadi korban merupakan pedagang di Pasar Waoma.  Serangan dilakukan secara mendadak dari kelompok yang membawa senjata dan panah.

"Karena lokasi penyerangan dekat pasar Waoma. Orang kita berjualan di sana banyak. Jual makanan, sembako, dan lainnya. Namanya serangan ini tiba-tiba, tanpa diketahui atau ada tanda-tandanya," bebernya

Dia mengaku, sudah berkoordinasi dengan Bupati Wamena soal penanganan korban.

"Tapi saat sekarang berlangsung rapat antara Bupati dengan Muspida di Wamena. Keluarga korban minta dikirimkan jenazah ke Sumbar. Tapi keputusan belum didapatkan sampai malam ini," tambahnya.

Zulhendri menjelaskan, akibat kerusuhan tersebut, banyak sekali toko dan  rumah warga Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Wamena dibakar.

"Namun kami belum bisa melaporkan secara rinci satu per satu, karena belum ada laporan dari Pemda Wamena," katanya.

Saat sekarang, sambungnya, masyarakat IKM sedang berada di pengungsian yaitu di halaman Mapolres dan Makodim Wamena, bergabung dengan pengungsi lainnya.

Prakiraan jumlah perantau Minang di Kabupaten Jayawijaya dan Wamena adalah 981 jiwa.

"Warga IKM di Wamena sebagian besar berdagang. Hanya beberapa orang saja yang jadi PNS, TNI dan Polri," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengaku, belum mengetahui pasti kondisi yang terjadi di Papua. Sebab, informasi soal keadaan di Papua sangat sensitif, sehingga harus berhati-hati untuk menginformasikannya.

baca juga: Pendaftaran Cawali Surabaya dari NasDem Diminati

Wagub telah berkoordinasi dengan Komandan Korem 032/Wirabraja, Brigjend TNI Kunto Arif Wibowo, agar bisa menjalin komunikasi dengan Kodim setempat untuk mengetahui kondisi terkini.

"Sebagai tindakan pemprov, kita juga berkoordinasi dengan pemkab setempat. Kita akan mengikuti perkembangan," tukasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya