Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DEPUTI I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, menegaskan peran tokoh agama dan guru sangat penting dalam menangkal paham radikalisme.
Menurutnya perlu ditingkatkan materi pendidikan di sekolah tentang pencegahan paham radikalisme kepada para siswa.
"Tokoh agama dan guru harus menjadi teladan di masyarakat maupun kepada siswa. Karena itu, peningkatan materi pelajaran pencegahan paham radikalisme kepada siswa sangatlah penting. Sebab, dengan begitu sumber daya manusia para siswa bisa memahami bagaimana saling mencintai antarsesama. Hidup rukun serta mencintai Pancasila sebagai dasar negera Republik Indonesia," kata Deputi I BNPT, Meyjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, saat membuka kegiatan Bidang Agama, Social dan Budaya yang digelar BNPT bersama FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) di Sutan Raja Hotel, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (19/9).
Kegiatan yang bertajuk Integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan harmoni kebangsaan, dihadiri Ketua FKPT Sulut, James Tulangow bersama pengurus FKPT Sulut, serta mewakili pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut.
baca juga: Hari ke-4 Kebakaran di Gunung Ile Mandiri Belum Padam
Jumlah peserta sekitar 90 orang utusan dari tokoh agama, dosen dan para guru seloha tingkat SD hingga SMA sederajat. Menurut Hendri, selain kualitas pendidikan para siswa, kearifan local juga sangat efektif untuk menangkal radikalisme dan menjadi lkontrol sosial. (OL-3)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved