Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KABUT asap pekat akibat kebakaran lahan dan hutan di Sumatra Selatan biasa terjadi pada pagi dan sore hari. Sebagai upaya antisipasi mengurangi dampak ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) karena asap di Kota Palembang, Dinas Pendidikan Kota Palembang memperbolehkan sekolah meliburkan siswa jika kabut asap sangat pekat dan kualitas udara berbahaya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan semua sekolah di Palembang mulai memundurkan jam masuk.
"Sekarang semua sekolah di Palembang, sudah memundurkan jam masuk sekolah satu jam dari semula pukul 07.00 menjadi pukul 08.00 WIB," kata Ahmad Zulinto, Rabu (18/9).
Selain itu, diberlakukan juga kebijakan pulang lebih cepat bagi sekolah yang masih menerapkan jam masuk sekolah siang, dari semula maksimal pukul 17.00 menjadi pukul 16.00 WIB.
"Perhitungannya, setiap mata pelajaran dikurangi 10 menit selama kabut asap ini. Ini situasional, silakan diatur oleh sekolah. Kita percepat juga untuk jam pulang karena pukul 17.00 WIB asap sudah mulai pekat. Jadi pukul 16.00 WIB pulang sekolah, pukul 17.00 WIB siswa sudah berada di rumah," terang dia.
"Saat ini berdasar laporan belum ada (sekolah) yang libur. Tapi kita perbolehkan dengan catatan udara sudah sangat berbahaya. Kita utamakan bagi mereka yang sekolah di kawasan dekat lahan terbakar seperti di Jakabaring, Alang-Alang Lebar, Kertapati, Gandus dan sebagainya," imbuhnya.
Baca juga: Warga Palembang Gelar Salat Istisqa Minta Hujan
Ia mengatakan, untuk wilayah Palembang ada sebanyak 600 TK dan Paud, 248 SD Negeri dan 60 SMP negeri, juga terdapat 300 lebih sekolah swasta di berbagai jenjang yang ada di Palembang. Sejauh ini, Dinas Pendidikan Kota Palembang pun sudah menyebarkan surat edaran untuk mewajibkan seluruh siswa menggunakan masker saat kegiatan belajar mengajar.
Pihaknya pun melarang aktivitas di luar ruangan seperti mata pelajaran olahraga di jam-jam rawan kabut asap pekat.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan melihat pekatnya kabut asap pihaknya pun sudah membagikan masker ke sekolah-sekolah yang ada di Palembang. Hal itu bahkan sudah dilakukan sejak pekan lalu saat kabut asap sudah mulai menyelimuti kota tersebut.
"Hari ini kita sudah turunkan tim untuk membagikan masker ke sekolah-sekolah dan kepada masyarakat secara langsung," ucapnya.
Pihaknya pun sudah menyuplai bufferstock berupa masker, obat-obatan dan tabung gas oksigen ke kabupaten kota yang ada di Sumsel. Sebanyak 60 ribu masker dikirim ke kabupaten/kota untuk segera dibagikan ke masyarakat.
"Khusus untuk Kota Palembang, sudah kita sebar lebih dari 30 ribu masker," tukasnya.
Lesty menerangkan, berdasar data dari Dinkes Sumsel memang pada Agustus terjadi kenaikan jumlah penderita ISPA di Sumsel. Lesty menerangkan sebanyak 50.862 warga Sumsel menderita ISPA sejak kualitas udara memburuk akibat asap pada Agustus 2019. Secara umum jumlah penderita ISPA pun tercatat meningkat, yakni Juni mencapai 39.683 penderita, Juli dengan 40.874 penderita dan Agustus dengan 50.862.
"Kami sudah mengajukan permintaan sebanyak 100 ribu masker kepada Kementerian Kesehatan, dan kita sedang menunggu itu," ungkapnya.
Lesty berharap, masker ini mampu mengantisipasi atau sebagai alat pelindung diri terhadap asap, sehingga masyarakat tidak mudah terjangkit ISPA. Selain itu pula kesadaran masyrakat juga sangat menentukan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat diperlukan.
"Dinkes Provinsi Sumsel juga sudah mengirimkan surat imbauan atau edaran ke kabupaten/kota untuk mencegah timbulnya ISPA dengan memakai masker, dengan gizi yang cukup, jangan membakar lahan kemudian juga antisipsi lainnya, Karena kalau kondisi lemah sangat mungkin mudah terjadi ISPA," pungkasnya.(OL-5)
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta Presiden Prabowo Subianto membantu penyelesaian pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan.
GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meniadakan open house pada lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan meminta masyarakat untuk perkuat silaturahmi dengan keluarga
Sebanyak 5.815 unit rumah yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) akan dibedah sepanjang tahun 2025.
Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang saja, ternyata Vitamin K juga sangat memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh lainnya.
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved